Babukung, Ritual Kematian Suku Dayak di Lamandau Kalteng

Minggu, 11 April 2021 - 21:08 WIB
loading...
Babukung, Ritual Kematian Suku Dayak di Lamandau Kalteng
Festival Babukung, Ritual Kematian Suku Dayak di Lamandau Kalteng
A A A
NANGA BULIK -
Keindahan alam Indonesia memang tidak perlu diragukan lagi. Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki garis pantai yang panjang, deretan gunung-gunung yang megah, serta keanekaragaman hayati.

Potensi alam yang berlimpah tersebut kemudian disempurnakan dengan kekayaan budaya dan adat istiadat lokal. Menariknya, sektor budaya inilah yang diklaim sebagai salah satu daya tarik di mata wisatawan mancanegara.

Salah satunya adalah Festival Babukung, festival tahunan yang digelar di Nanga Bulik, ibu kota Kabupaten Lamandau, Provinsi Kalimantan Tengah. Festival ini pertama kali digelar pada 2014.

Festival tersebut berawal dari Babukung atau sejenis tarian ritual adat kematian Suku Dayak Tomun di Lamandau. Tarian ini menggunakan topeng dengan karakter hewan tertentu yang disebut Luha, sedangkan para penari disebut Bukung.

Bukung-bukung ini datang dari desa tetangga atau kelompok masyarakat dengan tujuan menghibur keluarga duka sembari menyerahkan bantuan. Melihat keunikan dan keeksotisan Babukung, Pemerintah Kabupaten Lamandau mengangkatnya menjadi salah satu agenda rutin festival budaya.

“Babukung erat kaitannya dengan ritual kematian, terutama bagi warga Dayak. Biasanya dilaksanakan pada saat ada orang yang meninggal. Mereka datang menggunakan topeng atau luha, lalu menggunakan pakaian khusus, sehingga tidak ada yang mengenalinya,” tutur Riko Purwanto, Wakil Bupati Lamandau beberapa waktu lalu.

Lebih lanjut, Riko menjelaskan, selain menghibur dengan tarian, para penari juga memberikan sumbangan tapi tidak diketahui oleh pihak keluarga. Nah, yang hendak dikedepankan dalam festival ini adalah budaya dan seni tari dalam bukung itu sendiri.

“Musik dan tariannya yang akan dilestarikan. Pada 2015 lalu, kami sudah memecahkan rekor MURI dengan menampilkan lebih dari 1000 bukung (penari topeng), " katanya.

Keistimewaan Festival Babukung dengan festival atau ritual kematian lainnya terletak pada rangkaian acara. Ada kegiatan-kegiatan lain yang akan diselenggarakan Pemerintah Daerah Lamandau selama acara berlangsung. Kegiatan tersebut diantaranya karnaval topeng, bukung big sale, workshop pembuatan bukung, hingga lomba photography.

“Itu lah yang membedakan dengan kegiatan-kegiatan di daerah lain. Harapannya bisa menggaet lebih banyak lagi wisatawan nusantara maupun mancanegara," ujarnya.
(atk)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5998 seconds (0.1#10.140)