Petarikan, Desa Perawan di Lamandau yang Harus Dijaga Kelestariannya
loading...
A
A
A
NANGA BULIK - Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah memiliki puluhan desa denga sumber daya alam (SDA) yang cukup memukau. Salah satunya adalah Desa Petarikan yang berada di Kecamatan Belantikan Raya. Desa ini terbilang masih perawan karena lokasinya yang jauh dari Nanga Bulik, Ibu Kota Kabupten Lamandau, dan masih jarang dikunjungi warga.
Di desa ini banyak menawarkan keindahan alam yang cukup eksotis. Untuk menuju Desa Petarikan bisa ditempuh melalui jalur darat dengan waktu sekitar empat jam dari kota Nanga Bulik.
Desa Petarikan memiliki beragam kekayaan sumber daya alam lengkap dengan tradisi yang kuat serta adat dan budayanya. Hutannya masih perawan, sungai bersih tak tercemar. Tak heran, udaranya pun sangat menyegarkan. Selain itu, desa ini dilintasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Belantikan.
DAS Belantikan menjadi tempat favorit para pengagum keindahaan alam. Sebab, DAS ini membentang membelah rimbunnya pepohonan. Bahkan jika berniat, para pecinta rafting pun bisa menjajal liarnya arus deras DAS Belantikan ini.
Saat Bupati Lamandau Hendra Lesmana mengunjungi Desa Petarikan pada Sabtu (13/3/2021) lalu, dia menyempatkan memancing di DAS Belantikan.
Bupati bersama Sekrataris Daerah Lamandau Muhamad Irwansyah, serta rombongan dari Pemkab Lamandau merasakan eksotisme tersembunyi tersebut.
Dari Desa Petarikan Hendra bersama rombongan menaiki perahu kelotok. Setiap kelotok hanya memuat dua hingga tiga orang. Berkelotok hingga dua jam ke arah hulu sungai, sampailah di satu tempat yang indah, yang terdapat riam yang deras tersembunyi dalam balutan rindangnya pepohonan.
“Desa Petarikan sungguh memesona, saya berjanji akan melestarikannya melalui dinas terkait untuk membuat program pembanguanna wisata di sini,” ujar Hendra, Senin (5/4/2021).
Selain untuk merasakan keindahan alamnya, Bupati Lamandau ingin menyalurkan hobinya, memancing. Tempat tersebut menjadi tempat mancing yang menawan bagi penggemar mancing. Sungai ini terkenal surganya ikan. Tak butuh waktu lama bagi kail untuk mendapatkan ikan.
Ikan hasil dari memancing pun terkumpul banyak. Jenis ikan somah yang menjadi primadona di sungai ini. Bagi sebagian pemancing, ikan somah ini disebut ikan sultan. Selain dagingnya yang lembut, tulangnya pun tak banyak. Dan hanya di daerah tertentu saja ikan ini berada berkeliaran.
Dirasa ikan hasil pancingan sudah banyak, Bupati Lamandau bersama rombongan pun memutuskan untuk merasakan segarnya air DAS Belantikan. Satu per satu mereka nyebur di beningnya air sungai tersebut.
Setelah itu, hasil tangkapan ikan tersebut dimasak, lalu dimakan bersama-sama. Meski dimasak ala kadarnya, namun terasa nikmat dalam suasana hangat kekeluargaan. Wah lezatnya. (CM)
Di desa ini banyak menawarkan keindahan alam yang cukup eksotis. Untuk menuju Desa Petarikan bisa ditempuh melalui jalur darat dengan waktu sekitar empat jam dari kota Nanga Bulik.
Desa Petarikan memiliki beragam kekayaan sumber daya alam lengkap dengan tradisi yang kuat serta adat dan budayanya. Hutannya masih perawan, sungai bersih tak tercemar. Tak heran, udaranya pun sangat menyegarkan. Selain itu, desa ini dilintasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Belantikan.
DAS Belantikan menjadi tempat favorit para pengagum keindahaan alam. Sebab, DAS ini membentang membelah rimbunnya pepohonan. Bahkan jika berniat, para pecinta rafting pun bisa menjajal liarnya arus deras DAS Belantikan ini.
Saat Bupati Lamandau Hendra Lesmana mengunjungi Desa Petarikan pada Sabtu (13/3/2021) lalu, dia menyempatkan memancing di DAS Belantikan.
Bupati bersama Sekrataris Daerah Lamandau Muhamad Irwansyah, serta rombongan dari Pemkab Lamandau merasakan eksotisme tersembunyi tersebut.
Dari Desa Petarikan Hendra bersama rombongan menaiki perahu kelotok. Setiap kelotok hanya memuat dua hingga tiga orang. Berkelotok hingga dua jam ke arah hulu sungai, sampailah di satu tempat yang indah, yang terdapat riam yang deras tersembunyi dalam balutan rindangnya pepohonan.
“Desa Petarikan sungguh memesona, saya berjanji akan melestarikannya melalui dinas terkait untuk membuat program pembanguanna wisata di sini,” ujar Hendra, Senin (5/4/2021).
Selain untuk merasakan keindahan alamnya, Bupati Lamandau ingin menyalurkan hobinya, memancing. Tempat tersebut menjadi tempat mancing yang menawan bagi penggemar mancing. Sungai ini terkenal surganya ikan. Tak butuh waktu lama bagi kail untuk mendapatkan ikan.
Ikan hasil dari memancing pun terkumpul banyak. Jenis ikan somah yang menjadi primadona di sungai ini. Bagi sebagian pemancing, ikan somah ini disebut ikan sultan. Selain dagingnya yang lembut, tulangnya pun tak banyak. Dan hanya di daerah tertentu saja ikan ini berada berkeliaran.
Dirasa ikan hasil pancingan sudah banyak, Bupati Lamandau bersama rombongan pun memutuskan untuk merasakan segarnya air DAS Belantikan. Satu per satu mereka nyebur di beningnya air sungai tersebut.
Setelah itu, hasil tangkapan ikan tersebut dimasak, lalu dimakan bersama-sama. Meski dimasak ala kadarnya, namun terasa nikmat dalam suasana hangat kekeluargaan. Wah lezatnya. (CM)
(ars)