Dirancang Ridwan Kamil, Masjid Syaikh 'Ajlin di Palestina Mulai Dibangun
loading...
A
A
A
BANDUNG - Pembangunan Masjid Syaikh 'Ajlin di Gaza, Palestina yang dirancang oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil resmi dimulai, Rabu (7/4/2021).
Baca juga: Gaungkan Toleransi dan Dialog, Ridwan Kamil Bertemu Tokoh Lintas Agama
Ridwan Kamil mengungkapkan, masjid tersebut dirancang dengan konsep keseimbangan hubungan seorang muslim dengan ilahi, manusia, dan alam yang direpresentasikan lewat tiga bangunan utama masjid bergaya futuristik.
Baca juga: Ridwan Kamil Resmikan Gedung Pelayanan Medik RS Bhayangkara Sartika Asih
"Makanya ada struktur yang tinggi di tengah habluminallah, kanan hablumminannas, dan hablumminal alam. Bahwa kita harus seimbang dalam hubungan kepada Allah, manusia dan mencintai alam," tutur Ridwan Kamil dalam kegiatan peletakan batu pertama pembangunan Masjid Syaikh 'Ajlin yang digelar secara virtual di Bandung dan Gaza, Palestina.
Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu menjelaskan, masjid tersebut akan dibangun tiga lantai. Tidak hanya untuk tempat salat, namun juga menjadi tempat belajar atau madrasah. Karenanya, dia berharap, fungsi masjid bisa kembali seperti sedia kala.
"Itulah kenapa sebelum dihancurkan pada 2014 sudah ribuan penghafal Quran lulus dari masjid Syaikh 'Ajlin yang lama," ujarnya.
Rencananya, kata Kang Emil, pembangunan masjid ini akan menelan anggaran Rp20 miliar. Saat ini, dana yang telah masuk sebesar Rp2,08 miliar yang berasal dari Pemprov Jabar dan Rp1,97 miliar dari Wakaf Salman.
"Karena itu saya titip, mari atas nama kemanusiaan dan ukhwah Islamiah kita bantu sedekah infak langsung dan digital untuk menggenapkan kemuliaan seluruh pembangunan ini," imbuhnya.
Disinggung penunjukkan dirinya sebagai arsitek masjid tersebut, Kang Emil menerangkan bahwa hal itu sebenarnya dilakukan saat dirinya masih menjabat Wali Kota Bandung.
"Sebelum menjadi kepala daerah, saya adalah seorang arsitek dan dakwah saya dengan mendesain infrastuktur, dengan imajinasi saya, saya ingin mengembalikan kebanggaan warga Palestina," katanya.
Di tempat yang sama, Direktur Aman Palestin Indonesia, Miftahuddin Kemal menjelaskan, Masjid Syaikh 'Ajlin mulai dibangun 1957 silam di perkampungan Syaikh 'Ajlin yang berada di tepi pantai. Masjid tersebut sempat direnovasi beberapa kali. Namun, pada 2014, masjid tersebut hancur lebur akibat serangan Israel.
"Nama masjid dinisbatkan kepada tokoh mujahiddin, ahli syariah, alim ulama, dan ahli tassawuf. Bayangkan, ketika masjid tersebut hancur lebur oleh Israel, orang-orang salat di tenda darurat, mereka juga salat di bawah pasir pantai di bawah terik matahari dan di bawah guyuran hujan," jelasnya.
"Jadi pengakuan dari warga kampung Syaikh 'Ajlin, masjid ini dipenuhi jamaah yang sampai jumlahnya ribuan saat musim panas. Masjid ini kebanggan bangsa Indonesia," tandasnya.
Lihat Juga: Cerita Masjid Bungkuk Malang Tempat Penggemblengan Pejuang 10 November hingga Kebal Senjata
Baca juga: Gaungkan Toleransi dan Dialog, Ridwan Kamil Bertemu Tokoh Lintas Agama
Ridwan Kamil mengungkapkan, masjid tersebut dirancang dengan konsep keseimbangan hubungan seorang muslim dengan ilahi, manusia, dan alam yang direpresentasikan lewat tiga bangunan utama masjid bergaya futuristik.
Baca juga: Ridwan Kamil Resmikan Gedung Pelayanan Medik RS Bhayangkara Sartika Asih
"Makanya ada struktur yang tinggi di tengah habluminallah, kanan hablumminannas, dan hablumminal alam. Bahwa kita harus seimbang dalam hubungan kepada Allah, manusia dan mencintai alam," tutur Ridwan Kamil dalam kegiatan peletakan batu pertama pembangunan Masjid Syaikh 'Ajlin yang digelar secara virtual di Bandung dan Gaza, Palestina.
Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu menjelaskan, masjid tersebut akan dibangun tiga lantai. Tidak hanya untuk tempat salat, namun juga menjadi tempat belajar atau madrasah. Karenanya, dia berharap, fungsi masjid bisa kembali seperti sedia kala.
"Itulah kenapa sebelum dihancurkan pada 2014 sudah ribuan penghafal Quran lulus dari masjid Syaikh 'Ajlin yang lama," ujarnya.
Rencananya, kata Kang Emil, pembangunan masjid ini akan menelan anggaran Rp20 miliar. Saat ini, dana yang telah masuk sebesar Rp2,08 miliar yang berasal dari Pemprov Jabar dan Rp1,97 miliar dari Wakaf Salman.
"Karena itu saya titip, mari atas nama kemanusiaan dan ukhwah Islamiah kita bantu sedekah infak langsung dan digital untuk menggenapkan kemuliaan seluruh pembangunan ini," imbuhnya.
Disinggung penunjukkan dirinya sebagai arsitek masjid tersebut, Kang Emil menerangkan bahwa hal itu sebenarnya dilakukan saat dirinya masih menjabat Wali Kota Bandung.
"Sebelum menjadi kepala daerah, saya adalah seorang arsitek dan dakwah saya dengan mendesain infrastuktur, dengan imajinasi saya, saya ingin mengembalikan kebanggaan warga Palestina," katanya.
Di tempat yang sama, Direktur Aman Palestin Indonesia, Miftahuddin Kemal menjelaskan, Masjid Syaikh 'Ajlin mulai dibangun 1957 silam di perkampungan Syaikh 'Ajlin yang berada di tepi pantai. Masjid tersebut sempat direnovasi beberapa kali. Namun, pada 2014, masjid tersebut hancur lebur akibat serangan Israel.
"Nama masjid dinisbatkan kepada tokoh mujahiddin, ahli syariah, alim ulama, dan ahli tassawuf. Bayangkan, ketika masjid tersebut hancur lebur oleh Israel, orang-orang salat di tenda darurat, mereka juga salat di bawah pasir pantai di bawah terik matahari dan di bawah guyuran hujan," jelasnya.
"Jadi pengakuan dari warga kampung Syaikh 'Ajlin, masjid ini dipenuhi jamaah yang sampai jumlahnya ribuan saat musim panas. Masjid ini kebanggan bangsa Indonesia," tandasnya.
Lihat Juga: Cerita Masjid Bungkuk Malang Tempat Penggemblengan Pejuang 10 November hingga Kebal Senjata
(shf)