Tragis, Nenek di Bone Tewas Terpanggang Mendekap Cucunya dalam Kamar
loading...
A
A
A
BONE - Sungguh tragis nasib seorang nenek di Desa Lamuru, Kecamatan Tellu Siattinge, Kabupaten Bone , Sulawesi Selatan ( Sulsel ). Dia ikut terpanggang bersama cucunya saat akan menyelamatkannya dari kobaran api yang membakar habis rumahnya, Senin (5/4/2021) malam.
Nenek malang itu diketahui bernama Hawang dan cucunya Aldillah. Keduanya terpanggang karena terjebak api saat kebakaran hebat terjadi di pemukiman padat penduduk.
Aksi heroik sang nenek yang berujung maut itu terjadi saat rumahnya terbakar, Hawang yang melihat cucunya Aldillah masih berada di dalam rumah, berniat untuk menolong cucunya. Padahal Hawang sudah menyelamatkan diri bersama suaminya, Patiroi.
Namun karena teringat cucunya yang masih di dalam rumah, hawang kembali masuk untuk mengambil cucunya, namun hawang sudah terjebak api. Sementara patiroi yang juga hendak masuk menolong istri dan cucunya berhasil diselamatkan oleh warga, sehingga patiroi hanya menderita luka bakar.
Nenek Hawang dan cucunya Aldillah ditemukan tewas berdekapan dalam rumah bersama cucunya, setelah api berhasil dipadamkan.
Selain korban tewas, satu orang juga menderita luka bakar yakni suami sang nenek, Patiroi, dua sepeda motor dan 10 rumah ludes terbakar dan rata dengan tanah.
Kebakaran yang memakan korban jiwa ini diduga diakibatkan oleh arus pendek listrik, di rumah salah seorang warga bernama Patiroi, api cepat membesar dan merambat ke rumah warga laninya, karena rumah korban rata-rata terbuat dari kayu dan semi permanen.
Kebakaran terjadi saat warga sedang tertidur pulas sehingga mereka tidak sempat menyelamatkan barang-barangnya.
Sekitar satu jam lebih, api baru berhasil dipadamkan setelah tujuh unit mobil pemadam kebakaran yang didatangkan ke lokasi kebakaran.
Salah seorang korban kebakaran, Sitti mengatakan bahwa dia hanya bisa menyelamatkan dirinya dan tidak sempat mengambil barang-barang berharganya/ lantaran api sudah membesar. “Saya tidak tahu jam berapa tepatnya, karena saya terbangun saat mendengar orang brteriak kebakaran dan langsung lari turun,” tuturnya.
Sementara, Kepala Desa Lamuru, Andi Wendy mengakui bahwa dalam kebakaran tersebut ada dua orang tewas, satu orang menderita luka bakar, 10 rumah warga yang ludes terbakar dan rata dengan tanah. “Penyebab kebakaran diduga berasal dari arus pendek listrik yang berasal dari rumah patiroi,” katanya. Selain menelan korban jiwa kerugian juga ditaksir mencapai Rp1,5 miliar.
Nenek malang itu diketahui bernama Hawang dan cucunya Aldillah. Keduanya terpanggang karena terjebak api saat kebakaran hebat terjadi di pemukiman padat penduduk.
Aksi heroik sang nenek yang berujung maut itu terjadi saat rumahnya terbakar, Hawang yang melihat cucunya Aldillah masih berada di dalam rumah, berniat untuk menolong cucunya. Padahal Hawang sudah menyelamatkan diri bersama suaminya, Patiroi.
Namun karena teringat cucunya yang masih di dalam rumah, hawang kembali masuk untuk mengambil cucunya, namun hawang sudah terjebak api. Sementara patiroi yang juga hendak masuk menolong istri dan cucunya berhasil diselamatkan oleh warga, sehingga patiroi hanya menderita luka bakar.
Nenek Hawang dan cucunya Aldillah ditemukan tewas berdekapan dalam rumah bersama cucunya, setelah api berhasil dipadamkan.
Selain korban tewas, satu orang juga menderita luka bakar yakni suami sang nenek, Patiroi, dua sepeda motor dan 10 rumah ludes terbakar dan rata dengan tanah.
Kebakaran yang memakan korban jiwa ini diduga diakibatkan oleh arus pendek listrik, di rumah salah seorang warga bernama Patiroi, api cepat membesar dan merambat ke rumah warga laninya, karena rumah korban rata-rata terbuat dari kayu dan semi permanen.
Kebakaran terjadi saat warga sedang tertidur pulas sehingga mereka tidak sempat menyelamatkan barang-barangnya.
Sekitar satu jam lebih, api baru berhasil dipadamkan setelah tujuh unit mobil pemadam kebakaran yang didatangkan ke lokasi kebakaran.
Salah seorang korban kebakaran, Sitti mengatakan bahwa dia hanya bisa menyelamatkan dirinya dan tidak sempat mengambil barang-barang berharganya/ lantaran api sudah membesar. “Saya tidak tahu jam berapa tepatnya, karena saya terbangun saat mendengar orang brteriak kebakaran dan langsung lari turun,” tuturnya.
Sementara, Kepala Desa Lamuru, Andi Wendy mengakui bahwa dalam kebakaran tersebut ada dua orang tewas, satu orang menderita luka bakar, 10 rumah warga yang ludes terbakar dan rata dengan tanah. “Penyebab kebakaran diduga berasal dari arus pendek listrik yang berasal dari rumah patiroi,” katanya. Selain menelan korban jiwa kerugian juga ditaksir mencapai Rp1,5 miliar.
(nic)