Pakar: Inner Child dan Pengaruhnya pada Tumbuh Kembang Anak
loading...
A
A
A
“Luka secara tidak sadar ditimbun, kemudian ada trigger sedikit saja akan mencuat, yang seringkali tidak terkendali dan biasanya muncul dalam bentuk perilaku menyimpang,” papar Hamidah.
Seperti gangguan mental lain, luka inner child juga bisa disembuhkan agar tidak berakibat lebih fatal. Terapi yang dapat dilakukan adalah trauma healing, karena pada dasarnya luka inner child merupakan kumpulan trauma di masa lalu.
Untuk luka yang lama dan berlarut-larut, diperlukan penanganan oleh ahli dan dukungan lingkungan sekitar, tidak bisa bergantung pada individu saja. Terlebih bagi individu yang merasa bahwa lukanya di masa lalu bisa mempengaruhi harga dirinya.
Dalam kondisi trauma yang berlarut-larut, perlu profesional untuk membantu mengkomunikasikan sembari memberikan psikoedukasi pada lingkungan terdekat. Jika dalam konteks anak, lingkungan terdekat adalah orang tua.
“Jika yang menyampaikan profesional mungkin orang tua akan lebih percaya pada professional. Tetapi kalau yang menyampaikan anak kadang dikira mengada-ada,” jelasnya.
Baca juga: Antisipasi Pemudik, Polda Lakukan Penyekatan Delapan Titik di Jawa Timur
Penyembuhan secara mandiri, dalam hal ini tanpa bantuan dan pengawasan profesional, dapat berakibat pada efek samping yang lebih negatif.
Bisa saja yang dilakukan tidak berdasarkan prosedur ilmiah dan ada SOP yang tidak dilewati sehingga tidak menyembuhkan malah menimbulkan luka baru.
Baca juga: Teknologi Hiperspektral, Solusi Buat Pertanian dan Budidaya Perairan
“Saat penyembuhan itu nanti muncul seperti luka yang kambuh dibedah lagi, jadi akan lebih sakit. Itu yang memerlukan bantuan dan pengawasan dari profesional dan tidak disarankan untuk menyembuhkan dirinya sendiri,” katanya.
Seperti gangguan mental lain, luka inner child juga bisa disembuhkan agar tidak berakibat lebih fatal. Terapi yang dapat dilakukan adalah trauma healing, karena pada dasarnya luka inner child merupakan kumpulan trauma di masa lalu.
Untuk luka yang lama dan berlarut-larut, diperlukan penanganan oleh ahli dan dukungan lingkungan sekitar, tidak bisa bergantung pada individu saja. Terlebih bagi individu yang merasa bahwa lukanya di masa lalu bisa mempengaruhi harga dirinya.
Dalam kondisi trauma yang berlarut-larut, perlu profesional untuk membantu mengkomunikasikan sembari memberikan psikoedukasi pada lingkungan terdekat. Jika dalam konteks anak, lingkungan terdekat adalah orang tua.
“Jika yang menyampaikan profesional mungkin orang tua akan lebih percaya pada professional. Tetapi kalau yang menyampaikan anak kadang dikira mengada-ada,” jelasnya.
Baca juga: Antisipasi Pemudik, Polda Lakukan Penyekatan Delapan Titik di Jawa Timur
Penyembuhan secara mandiri, dalam hal ini tanpa bantuan dan pengawasan profesional, dapat berakibat pada efek samping yang lebih negatif.
Bisa saja yang dilakukan tidak berdasarkan prosedur ilmiah dan ada SOP yang tidak dilewati sehingga tidak menyembuhkan malah menimbulkan luka baru.
Baca juga: Teknologi Hiperspektral, Solusi Buat Pertanian dan Budidaya Perairan
“Saat penyembuhan itu nanti muncul seperti luka yang kambuh dibedah lagi, jadi akan lebih sakit. Itu yang memerlukan bantuan dan pengawasan dari profesional dan tidak disarankan untuk menyembuhkan dirinya sendiri,” katanya.