Sekolah Tatap Muka Mulai Juli, Wali Kota Bandung: Tak Bisa Disamaratakan

Kamis, 01 April 2021 - 11:02 WIB
loading...
Sekolah Tatap Muka Mulai Juli, Wali Kota Bandung: Tak Bisa Disamaratakan
Foto ilustrasi/SINDOnews
A A A
BANDUNG - Wali Kota Bandung Oded M. Danial meminta Dinas Pendidikan (Disdik) mengkaji dan menyiapkan uji coba sekolah tatap muka secara matang. Apalagi kondisi setiap sekolah berbeda, sehingga pemberlakuannya tidak bisa disamaratakan.

Hal itu disampaikan Oded guna merespon imbauan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim yang menyatakan sekolah tatap muka dapat dimulai pada Juli 2021 ini.
“Hari ini artinya disiapkan ada kajian, sekolah mana dulu yang siap. Boleh jadi dalam pelaksanaan tidak bisa disamaratakan. Siapa yang sudah siap itu harus dikaji,” ucap Oded. Baca juga: Tekan Angka Putus Sekolah, Disdik Bangka Tengah Tambah Sekolah Paket

Oded menuturkan, sesuai hasil koordinasi bersama sejumlah kementerian pada Selasa, 30 Maret 2021, saat ini setiap daerah diimbau untuk memulai pemetaan dan persiapan untuk menggelar sekolah tatap muka.

Sehingga, sambung Oded, dalam beberapa waktu ke depan dioptimalkan untuk mematangkan persiapan. Karena, aspek kesehatan tetap menjadi perhatian agar tidak terbengkalai sekalipun pembelajaran tatap muka dimulai pada bulan Juli.

“Kemarin setelah koordinasi dengan beberapa kementerian yaitu Kemendikbud, Kemendagri, Kemenkes dan Kemenag juga ada di situ. Jadi Pak Menteri Pendidikan menyampaikan arah untuk melaksanakan tatap muka itu harus sudah dimulai. Disiapkan dari sekarang,” terangnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna mengatakan, dalam waktu cepat ini segera mengundang sejumlah pihak. Utamanya, yang berkenaan dengan dunia pendidikan dan juga para praktisi serta akademisi dari bidang kesehatan.

“Seizin pimpinan saya akan berbicara dulu dengan seluruh pemangku kepentingan. Bagaimana dari leading sector, orang tua, organisasi profesi yang berkaitan dengan masalah dunia pendidikan. Kita mendengarkan pendapat mereka. Masukannya harus komprehensif,” timpal Ema.

Ema mengungkapkan, Pemkot Bandung tak ingin gegabah soal pelaksanaan tatap muka di tengah pandemi COVID-19. Terlebih, Wali Kota sangat mewanti-wanti agar keputusan untuk memasukan kembali peserta didik harus dilaksanakan secara matang.

Ema sedikit mengulas terhadap kejadian yang terjadi di SMA Terpadu Krida Nusantara beberapa waktu lalu. Yakni sudah memulai kegiatan sekolah tatap muka dan mengakibatkan sejumlah siswa terkonfirmasi terpapar COVID-19.

“Pertama kita ingin tahu infra dan supra strukturnya. Kesiapannya seperti apa? Obyek sasaran seperti tenaga pendidikan kaitan daya tahan tubuh seperti apa? Bahkan saya ingin melihatnya siswa sebagai objek dalam proses pembelajaran harus dalam posisi siap. Jangan sampai ada ketimpangan terus terjadi transmisi,” bebernya.

Jika kebijakan untuk menggelar tatap muka sudah siap, lanjut Ema, maka program pemberian vaksinasi harus diakselerasi. Minimal, vaksin sudah diberikan kepada para tenaga pendidik dan kependidikan.

“Pada saat sudah mendapatkan informasi kebijakan sudah diberikan ruang PTM, maka kebijakan pimpinan adalah guru menjadi bagian yang diprioritaskan. Makanya di forum itu nanti akan kita petakan. Kita lihat sejauh mana ketersediaan vaksin. Karena otoritasnya bukan di kita,” katanya.
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2220 seconds (0.1#10.140)