Diduga Terlibat Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar, 4 Orang Diperiksa Intensif
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Empat orang terduga teroris yang terlibat dalam bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, masih menjalani pemeriksaan secara intensif oleh pihak kepolisian.
Mereka diduga berperan sebagai orang yang mendoktrin dan merencanankan aksi bom bunuh diri . Selain keempat terduga teroris yang diamankan polisi, Densus 88 Mabes Polri, juga memeriksa sejumlah warga yang sebagai saksi.
Densus 88 Anti Teror Mabes Polri, bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Teorisme (BNPT) terus mendalami kasus bom bunuh diri yang melibatkan pasangan suami istri sebagai eksekutor.
Kepala BNPT, Komjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan, empat orang terduga teroris yang diamankan oleh Densus 88 Anti Teror Mabes Polri, didugaa sebagai perancang aksi bom bunuh diri di Geraja Khatedral Makassar, dan berhasil di tangkap di Kota Makassar.
"Dari hasil pemeriksaan sementara, keempat orang ini berperan dalam memberikan doktrin , menyusun rencana, memantau aktivitas target pengeboman, dan membeli bahan peledak. Keempatnya merupakan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD), yang sering melakukan pertemuan di Villa Mutiara Biru Makassar, sebagai terlibat dalam aksi bom bunuh diri di Jolo Filipina," ungkapnya.
Tak hanya keempat tersangka, polisi juga memeriksa sejumlah saksi mata pada saat kejadian, hal ini dilakukan untuk mencari bukti pendukung dalam kasus pasangan bom bunuh diri yang dilakukan pasangan suami istri.
Mereka diduga berperan sebagai orang yang mendoktrin dan merencanankan aksi bom bunuh diri . Selain keempat terduga teroris yang diamankan polisi, Densus 88 Mabes Polri, juga memeriksa sejumlah warga yang sebagai saksi.
Densus 88 Anti Teror Mabes Polri, bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Teorisme (BNPT) terus mendalami kasus bom bunuh diri yang melibatkan pasangan suami istri sebagai eksekutor.
Kepala BNPT, Komjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan, empat orang terduga teroris yang diamankan oleh Densus 88 Anti Teror Mabes Polri, didugaa sebagai perancang aksi bom bunuh diri di Geraja Khatedral Makassar, dan berhasil di tangkap di Kota Makassar.
"Dari hasil pemeriksaan sementara, keempat orang ini berperan dalam memberikan doktrin , menyusun rencana, memantau aktivitas target pengeboman, dan membeli bahan peledak. Keempatnya merupakan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD), yang sering melakukan pertemuan di Villa Mutiara Biru Makassar, sebagai terlibat dalam aksi bom bunuh diri di Jolo Filipina," ungkapnya.
Tak hanya keempat tersangka, polisi juga memeriksa sejumlah saksi mata pada saat kejadian, hal ini dilakukan untuk mencari bukti pendukung dalam kasus pasangan bom bunuh diri yang dilakukan pasangan suami istri.