Ingin Fokus Berbisnis, Nur Alim Mundur sebagai Ketua Bawaslu Barru
loading...
Ilustrasi. Foto: SINDOnews/Dok
A
A
A
MAKASSAR - Muhammad Nur Alim memilih menanggalkan jabatannya sebagai Ketua Bawaslu Barru . Pengunduran dirinya sudah dilakukan sejak beberapa waktu lalu.
Nur Alim mundur setelah mengawal pilkada Barru 2020 yang dimenangkan oleh pasangan Suardi Saleh-Aska Mappe. Dia memilih mundur usai sengketa pilkada di Mahkamah Konstitusi (MK) berakhir.
"Saya sudah mengundurkan diri sejak satu bulan lalu, setelah penetapan, karena tidak enak kalau saya mundur saat tahapan masih berjalan," kata Nur Alim saat dikonfirmasi, kemarin.
Nur Alim mengaku ingin fokus mengembangkan bisnisnya, apalagi usahanya itu dilakukan di luar Sulawesi, sehingga akan mengganggu kinerjanya sebagai komisioner Bawaslu, jika dilakukan secara bersamaan. "Saya melanjutkan usaha berniaga di luar daerah di Kalimantan. Jadi mesti fokus di sana," ujarnya.
Komisioner Bawaslu Sulsel, Saiful Jihad membenarkan jika Nur Alim telah mengundurkan diri setelah pilkada selesai. Nur Alim juga sudah mengirim surat pengunduran dirinya ke Bawaslu provinsi.
"Sampai saat ini saya tidak pernah ketemu. Setelah masa tugasnya selesai, dia menyatakan mundur. Dan pernyataan mundurnya itu disampaikan setelah ada putusan sela di MK dan dia (Nur Alim) langsung bawa ke Bawaslu RI surat pengunduran dirinya," jelasnya, kemarin.
Saiful menyebutkan, pengganti Nur Alim belum ada. Sebab ada tahapan yang harus dilalui, di mana dilakukan uji kelayakan yang ditangani langsung oleh Bawaslu RI .
"Belum ada. Nanti Bawaslu RI akan datang sekitar bulan April 2021 untuk melakukan wawancara, dari tiga calon pengganti, karena sebelumnya kan kita kirim enam nama," pungkasnya.
Diakuinya, tahapan uji kelayakan untuk anggota Bawaslu sangat penting, sebab dalam tes wawancara calon komisioner akan dipastikan, apakah dia tak berafiliasi dengan partai politik atau tidak.
"Bisa jadi semenjak dia tidak lolos sebagai komisoner, dia (calon komisioner) masuk tim. Dan itu semua akan diklarifikasi semua, jangan sampai dia sudah masuk partai," ucapnya.
Nur Alim mundur setelah mengawal pilkada Barru 2020 yang dimenangkan oleh pasangan Suardi Saleh-Aska Mappe. Dia memilih mundur usai sengketa pilkada di Mahkamah Konstitusi (MK) berakhir.
"Saya sudah mengundurkan diri sejak satu bulan lalu, setelah penetapan, karena tidak enak kalau saya mundur saat tahapan masih berjalan," kata Nur Alim saat dikonfirmasi, kemarin.
Nur Alim mengaku ingin fokus mengembangkan bisnisnya, apalagi usahanya itu dilakukan di luar Sulawesi, sehingga akan mengganggu kinerjanya sebagai komisioner Bawaslu, jika dilakukan secara bersamaan. "Saya melanjutkan usaha berniaga di luar daerah di Kalimantan. Jadi mesti fokus di sana," ujarnya.
Komisioner Bawaslu Sulsel, Saiful Jihad membenarkan jika Nur Alim telah mengundurkan diri setelah pilkada selesai. Nur Alim juga sudah mengirim surat pengunduran dirinya ke Bawaslu provinsi.
"Sampai saat ini saya tidak pernah ketemu. Setelah masa tugasnya selesai, dia menyatakan mundur. Dan pernyataan mundurnya itu disampaikan setelah ada putusan sela di MK dan dia (Nur Alim) langsung bawa ke Bawaslu RI surat pengunduran dirinya," jelasnya, kemarin.
Saiful menyebutkan, pengganti Nur Alim belum ada. Sebab ada tahapan yang harus dilalui, di mana dilakukan uji kelayakan yang ditangani langsung oleh Bawaslu RI .
"Belum ada. Nanti Bawaslu RI akan datang sekitar bulan April 2021 untuk melakukan wawancara, dari tiga calon pengganti, karena sebelumnya kan kita kirim enam nama," pungkasnya.
Diakuinya, tahapan uji kelayakan untuk anggota Bawaslu sangat penting, sebab dalam tes wawancara calon komisioner akan dipastikan, apakah dia tak berafiliasi dengan partai politik atau tidak.
"Bisa jadi semenjak dia tidak lolos sebagai komisoner, dia (calon komisioner) masuk tim. Dan itu semua akan diklarifikasi semua, jangan sampai dia sudah masuk partai," ucapnya.
(luq)
Explore More