Pusat Vaksinasi Covid-19 Diperluas Hingga ke Daerah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kehadiran pusat vaksinasi yang diperluas ke daerah-daerah diharapkan mampu mempercepat upaya pemerintah dalam mencapai target cakupan vaksinasi Covid-19. Pelaksanaan vaksinasi massal yang didukung oleh elemen bangsa, BUMN dan swasta, sekaligus menjadi persiapan untuk melakukan vaksinasi dengan jumlah peserta yang lebih besar pada gelombang selanjutnya.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengungkapkan antusiasme masyarakat wilayahnya terbilang sangat tinggi menyambut program vaksinasi . Hanya saja, sasaran penerima vaksinasi terutama golongan lansia masih tersebar di banyak tempat di Jawa Tengah. "Di ujung-ujung, di pelosok-pelosok, ini juga perlu mendapatkan hak yang sama,” kata dia, dalam dialog produktif bertema 'Percepatan Vaksinasi demi Herd Immunity' yang diselenggarakan KPCPEN dan disiarkan FMB9ID_IKP, Rabu (24/3).
Olehnya itu, Ganjar mengakui perlunya adanya pusat vaksinasi bukan hanya di daerah, tapi sampai ke pelosok. Guna merealisasikan hal tersebut, pihaknya sudah koordinasi dengan Kementerian BUMN . "Salah satunya untuk mendesain di wilayah Banyumas dan kami minta pelaksanaannya di Purwokerto,” ujar Ganjar.
Sebagai program hasil kolaborasi, pusat vaksinasi juga menggandeng pihak swasta. Dalam hal ini adalah dengan LOKET sebagai salah satu partner resmi Kementerian Kesehatan. LOKET berperan menyediakan layanan registrasi bagi sasaran penerima vaksin tahap kedua.
VP Platform Business & Marketing LOKET, Mohamad Ario Adimas, menerangkan bentuk kerja sama ini sesuai dengan komitmen pihaknya. "Kami tidak melihat ini dalam sisi bisnis sama sekali. Tujuan kita sama, untuk menggelar pusat vaksinasi sebesar-besarnya. Jadi, untuk semua pemerintah daerah yang memang menggelar pusat vaksinasi , LOKET menyediakan sistem secara gratis dan bisa dipakai.”
“Di luar Semarang, kita sudah hadir di Manado, Depok, dan Jakarta. Untuk Semarang, kita siapuntuk langsung menerapkan semua sistem registrasi, apalagi di tempat-tempat yang punya risikokerumunan yang cukup tinggi,” sambung Ario Adimas.
Dalam kesempatan tersebut, Ganjar Pranowo juga mengingatkan kembali masyarakat perlu terusmematuhi protokol kesehatan mesti sudah divaksinasi. “Untuk masyarakat, vaksin ini akanmembantu kita agar kita lebih kuat. Tapi ingat, begitu divaksinasi, bukan berarti kita bebas. Tetap,protokol kesehatannya mesti dijaga. Jangan menyebar hoaks soal vaksinasi ini karena inikepentingan bersama,” tutupnya.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengungkapkan antusiasme masyarakat wilayahnya terbilang sangat tinggi menyambut program vaksinasi . Hanya saja, sasaran penerima vaksinasi terutama golongan lansia masih tersebar di banyak tempat di Jawa Tengah. "Di ujung-ujung, di pelosok-pelosok, ini juga perlu mendapatkan hak yang sama,” kata dia, dalam dialog produktif bertema 'Percepatan Vaksinasi demi Herd Immunity' yang diselenggarakan KPCPEN dan disiarkan FMB9ID_IKP, Rabu (24/3).
Olehnya itu, Ganjar mengakui perlunya adanya pusat vaksinasi bukan hanya di daerah, tapi sampai ke pelosok. Guna merealisasikan hal tersebut, pihaknya sudah koordinasi dengan Kementerian BUMN . "Salah satunya untuk mendesain di wilayah Banyumas dan kami minta pelaksanaannya di Purwokerto,” ujar Ganjar.
Sebagai program hasil kolaborasi, pusat vaksinasi juga menggandeng pihak swasta. Dalam hal ini adalah dengan LOKET sebagai salah satu partner resmi Kementerian Kesehatan. LOKET berperan menyediakan layanan registrasi bagi sasaran penerima vaksin tahap kedua.
VP Platform Business & Marketing LOKET, Mohamad Ario Adimas, menerangkan bentuk kerja sama ini sesuai dengan komitmen pihaknya. "Kami tidak melihat ini dalam sisi bisnis sama sekali. Tujuan kita sama, untuk menggelar pusat vaksinasi sebesar-besarnya. Jadi, untuk semua pemerintah daerah yang memang menggelar pusat vaksinasi , LOKET menyediakan sistem secara gratis dan bisa dipakai.”
“Di luar Semarang, kita sudah hadir di Manado, Depok, dan Jakarta. Untuk Semarang, kita siapuntuk langsung menerapkan semua sistem registrasi, apalagi di tempat-tempat yang punya risikokerumunan yang cukup tinggi,” sambung Ario Adimas.
Dalam kesempatan tersebut, Ganjar Pranowo juga mengingatkan kembali masyarakat perlu terusmematuhi protokol kesehatan mesti sudah divaksinasi. “Untuk masyarakat, vaksin ini akanmembantu kita agar kita lebih kuat. Tapi ingat, begitu divaksinasi, bukan berarti kita bebas. Tetap,protokol kesehatannya mesti dijaga. Jangan menyebar hoaks soal vaksinasi ini karena inikepentingan bersama,” tutupnya.
(tri)