Hadiri Pesta Tapai di Pesisir Batubara, Kapolres Salurkan Bantuan Kapolda

Kamis, 25 Maret 2021 - 11:09 WIB
loading...
Hadiri Pesta Tapai di...
Kapolres Batubara, AKBP Ikhwan Lubis menghadiri acara Pesta Tapai di Pesisir Batubara, sekaligus menggelar bakti sosial. Foto/iNews/Fadly Pelka
A A A
BATUBARA - Pesta Tapai , yang merupakan salah satu tradisi Wangsa Melayu, khususnya yang berada di pesisir Desa Dahari Selebar, Kecamatan Talawi, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara, semakin istimewa dengan kehadiran Kapolres Batubara , AKBP Ikhwan Lubis.



Ikhwan Lubis tanpa canggung mendatangi para penjual tapai pulut dan lemang , dengan tidak meninggalkan disiplin protokol kesehatan. Kehadirannya sekaligus untuk melaksanakan bakti sosial, berupa penyaluran bantuan sembako dari Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol. Panca Putra Simanjuntak.



Bantuan sembako diberikan kepada pedagang yang kurang mampu, dengan tujuan meringankan beban para pedagang tapai dimasa pandemi COVID-19 . Ikhwan Lubis mengatakan, kunjungan sekaligus bakti sosial dan memantau kamtibmas di Desa Dahari Selebar, Talawi. "Ternyata para pedagang dan pengunjung masih taat mematuhi protokol kesehatan, dan ini kita apresiasi," ungkapnya.



Pesta tapai, katanya adalah salah satu tradisi warga Melayu , dalam menyambut bulan puasa Ramadhan, dan ini selalu diselenggarakan setiap tahun. Pesta yang dimaksud bukan seperti pesta hajatan, karena tidak terlihat kerumunan masa di lokasi. Warga berjualan tapai dan lemang di sepanjang jalan Desa Dahari Selebar, bukan di satu titik saja.

Salah seorang pedagang tapai, Maimunah (54) merasa bersyukur atas bantuan Kapolda Sumatera Utara , dan kunjungan Kapolres Batubara. "Semoga Kapolda Sumatera Utara, dan Kapolres Batubara diberikan kesehatan, dan apa yang diinginkannya tercapai," ucapnya dengan spontan.



Pesta tapai ini adalah tradisi Wangsa Melayu khusus di Desa Dahari Selebar. "Sejak tahun 1945 nenek kami sudah melakukan ini, selama 21 hari dibulan Syakban, sampai magang (potong lembu) tiga hari jelang Ramadhan," jelasnya.

"Pada jaman itu, nenek moyang kami berjualan menggunakan lampu panjut (obor), karena pada masa itu belum ada listrik, dan sekarang kamilah sebagai penerusnya akan terus menjaga tradisi ini," ulas Maimunah.

"Ketika masuk Ramadhan kami sudah punya bekal untuk beli buka'an puasa, dari hasil jualan tapai dan lemang, berharap di bulan Ramadhan bisa khusuk menjalankan Ibadah Puasa," terang Maimunah.



Maimunah juga mengakui kalau omzet penjualan di masa pandemi COVID-19 jauh berkurang, bahkan menurun sampai 30-40 persen. Namun semua itu tetap dia syukuri sebagai anugerah dari Tuhan.

Satu bungkus tapai yang berisi lima buah tapai dijual dengan harga Rp5 ribu, satu batang lemang Rp15 ribu, "Kami berjualan pukul 15.00-22.00.WIB. Kalau lagi ramai bisa dapat untung Rp75 ribu-100 ribu, lumayan untuk bantu belanja," ungkap Munah polos.

Dia berharap Pemkab Batubara, bersedia memberikan bantuan modal untuk berjualan para pedagang tapai dan lemang ini. "Kami juga butuh bantuan untuk publikasi, agar semakin banyak pembeli yang datang," tuturnya.
(eyt)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2637 seconds (0.1#10.140)