Sandiaga Uno Dorong Lulusan STIAMI Hadir Jadi Solusi Masyarakat
loading...
A
A
A
Direktur Humas dan Kerja Sama Institut STIAMI Dedy Kusna Utama mengatakan, pelaksanaan wisuda secara Drive Thru ini dilakukan sebagai bagian dari jalan tengah. Pihak kampus memperhatikan aspirasi dari mahasiswa atau lulusan agar bisa merasakan suasana wisuda namun tetap memperhatikan protokol kesehatan.
“Pelaksanaan wisuda digelar dalam waktu 2 hari. Yakni Rabu (24/3/2021) dan Kamis (25/3/2021).Hari pertama (Rabu) dilaksanakan wisuda terhadap 700 lulusan dan sisanya diwisuda pada hari kedua (Kamis),” jelas Dedy.
Dedy mengatakan, tantangan perguruan tinggi adalah mengimplementasikan Kampus Merdeka - Merdeka Belajar di lingkungan Institut STIAMI. Hal ini merupakan pedoman bagi pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menata dan memaksimalkan bonus demografi yang menjadi kunci tercapainya bangsa maju yang berkeadilan sosial. Yakni, melalui prinsip untuk meningkatkan relevansi perguruan tinggi dengan kebutuhan industri, dunia usaha, dan dunia kerja.
“Berdasarkan hasil tracing, jumlah lulusan yang langsung bekerja kurang dari 6 bulan setelah lulus mencapai angka di atas 70%. Di samping mahasiswa Institut STIAMI yang mendapatkan Bantuan Usaha Produktif dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah kepada 450 Mahasiswa. Masing-masing mendapatkan dana Rp2,4 juta dengan nilai total Rp1,080 miliar,” pungkas Dedy.
Lihat Juga: Eks Relawan Anies-Sandi Ramai-ramai Dukungan Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta 2024
“Pelaksanaan wisuda digelar dalam waktu 2 hari. Yakni Rabu (24/3/2021) dan Kamis (25/3/2021).Hari pertama (Rabu) dilaksanakan wisuda terhadap 700 lulusan dan sisanya diwisuda pada hari kedua (Kamis),” jelas Dedy.
Dedy mengatakan, tantangan perguruan tinggi adalah mengimplementasikan Kampus Merdeka - Merdeka Belajar di lingkungan Institut STIAMI. Hal ini merupakan pedoman bagi pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menata dan memaksimalkan bonus demografi yang menjadi kunci tercapainya bangsa maju yang berkeadilan sosial. Yakni, melalui prinsip untuk meningkatkan relevansi perguruan tinggi dengan kebutuhan industri, dunia usaha, dan dunia kerja.
“Berdasarkan hasil tracing, jumlah lulusan yang langsung bekerja kurang dari 6 bulan setelah lulus mencapai angka di atas 70%. Di samping mahasiswa Institut STIAMI yang mendapatkan Bantuan Usaha Produktif dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah kepada 450 Mahasiswa. Masing-masing mendapatkan dana Rp2,4 juta dengan nilai total Rp1,080 miliar,” pungkas Dedy.
Lihat Juga: Eks Relawan Anies-Sandi Ramai-ramai Dukungan Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta 2024
(nth)