Pembacokan Brutal Gemparkan Trenggalek, 1 Tewas dan 2 Terluka Bersimbah Darah

Rabu, 24 Maret 2021 - 09:34 WIB
loading...
Pembacokan Brutal Gemparkan Trenggalek, 1 Tewas dan 2 Terluka Bersimbah Darah
Pembacokan brutal menggemparkan warga Kabupaten Trenggalek. Foto/Ilustrasi
A A A
TRENGGALEK - Sucipto, warga Kecamatan Dongko, Kabupaten Trenggalek tiba-tiba mengamuk sekaligus menyerang keluarganya dengan sebilah sabit. Wardi, kakek Sucipto ditemukan tewas, dengan kepala dan leher penuh luka bacok . Sedangkan orang tua Sucipto, yakni Maryono dan Juminem yang juga sempat dibacok , selamat.



"Dalam peristiwa penganiayaan ini satu orang meninggal dunia," ujar Kasubag Humas Polres Trenggalek, AKP Bambang Purwanto kepada wartawan. Insiden penganiayaan satu keluarga tersebut berlangsung di dalam rumah. Entah apa yang terjadi, Juminem, ibu Sucipto tiba-tiba berlari keluar sembari histeris meminta tolong, karena dibacok anaknya.



Melihat itu, Maryono langsung bergegas mendatangi istrinya. "Suaminya (Maryono) berusaha melerai," kata Bambang. Situasi bukanya mereda. Sucipto malah semakin kalap . Maryono, yang notabene ayahnya juga diserang. Maryono juga terluka bacok . Situasi di lingkungan tempat tinggal mereka, Selasa (23/3/2021), sontak heboh.



Warga pun berdatangan. Dibantu sejumlah warga, petugas yang tiba di lokasi kejadian, langsung mengamankan Sucipto. Karena mengalami luka bacok di bagian kepala, kedua orang tua Sucipto langsung dilarikan ke puskesmas. Sementara saat pengecekan di dalam rumah, Wardi, kakek Sucipto ditemukan tewas di kamarnya.

Laki-laki berusia 74 tahun tersebut mengalami luka bacok di bagian kepala dan leher. "Korban meninggal dunia ditemukan di kamarnya," terang Bambang. Sementara, keterangan yang diperoleh petugas, Sucipto memiliki riwayat sakit jiwa. Kondisi jiwanya dinyatakan terganggu sejak tahun 2019, dan sejak itu tidak berhenti mengonsumsi obat.



Hanya saja gangguan jiwa yang dialami Sucipto bersifat gangguan. Menurut Bambang, pihaknya masih mengembangkan penyelidikan. Yakni, terutama terkait motif penganiayaan yang dilakukan. "Dalam hal ini kita juga melibatkan petugas medis untuk memastikan kondisi kejiwaan pelaku," pungkas Bambang.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1805 seconds (0.1#10.140)