Banyak Jalan Rusak, Warga Blitar Kompak Bikin Sindiran Wisata Jeglongan Sewu

Senin, 22 Maret 2021 - 20:12 WIB
loading...
Banyak Jalan Rusak,...
Spanduk sindiran wisata jeglongan sewu yang bermunculan di Desa Jugo, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar. Foto/SINDOnews/Solichan Arif
A A A
BLITAR - Empat desa di dua Kecamatan di Kabupaten Blitar beramai ramai memasang spanduk "Kampung Wisata Jeglongan Sewu". Pemasangan spanduk yang diketahui kepala desa masing masing tersebut untuk menyindir Pemkab Blitar yang tidak segera memperbaiki jalan yang rusak.

Baca juga: Ditagih Janji Politik Perbaikan Jalan Rusak, Wabup Blitar: Nanti Cari Anggaran

"Karena memang sudah dua tahun jalan rusak tidak diperbaiki," ujar Hari, Kepala Desa Jugo, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar kepada wartawan Senin (23/3/2021). Pemasangan spanduk "Selamat Datang di Kampung Wisata Jeglongan Sewu" sudah berlangsung sekitar sepekan.

Baca juga: Unggah Kondisi Jalan Rusak, Guru SMP Negeri 1 Cicantayan Dipersekusi Perangkat Desa

Inisiatif pemasangan spanduk datang dari warga yang merasa jengkel dengan kondisi jalan yang rusak. Misalnya di Desa Jugo. Sebagian besar aspal jalan di sepanjang 4 kilometer kondisinya berantakan. Tidak hanya mengelupas dan berlobang. Pada ruas jalan sisi tepi, tidak sedikit yang ambles.

Kerusakan jalan diduga akibat truk yang melebihi tonase, terutama truk angkutan tebu pabrik gula. Menurut Hari, di setiap acara musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang), kerusakan jalan berkali kali diusulkan. Namun tidak pernah direalisasi.



"Warga yang kecewa kemudian membuat spanduk sindiran," kata Hari. Selain di Desa Jugo Kecamatan Kesamben, spanduk serupa juga muncul di tiga desa di wilayah Kecamatan Binangun, yakni Desa Rejoso, Desa Ngembul dan Desa Binangun dengan kondisi jalan yang rusak serupa.

Camat Kesamben, Setiyono membenarkan adanya pemasangan spanduk sindiran wisata jeglong sewu. Sindiran tersebut terutama ditujukan kepada ruas jalan daerah Brongkos, khususnya yang menuju arah pabrik gula.

Spanduk yang dipasang, kata Setiyono merupakan wujud protes warga. "Kerusakan jalan karena dilalui truk bahkan tronton pengangkut tebu," kata Setiyono. Ruas jalan yang rusak berstatus jalan kabupaten. Setiyono mengaku sudah berkoordinasi dengan Bappeda, Dinas PU dan DPRD. "Jawabannya masih akan diusahakan," tambah Setiyono.

Sementara Camat Binangun Bagus Hendri mengatakan, masalah ruas jalan yang rusak akan diserahkan ke provinsi. Sebab ruas jalan mulai Brongkos hingga Wates dinilai masuk menuju sirip jalur lintasan selatan. Begitu juga dengan ruas jalan Lodoyo-Wonotirto dan Kademangan -Bakung. "Perbaikan diserahkan provinsi," kata Bagus.

Terkait munculnya spanduk sindiran, Bagus mengatakan sudah dibersihkan. Dari hasil pengawasan yang dilakukan, spanduk sudah dicopoti.

Sementara Kepala Dinas PUPR Kabupaten Blitar, Puguh Imam Susanto mengatakan, lembaganya pada tahun 2021 terkena refokusing anggaran hingga Rp23 miliar.

Akibatnya, anggaran yang tersisa tinggal Rp120 miliar. Kendati demikian pihaknya tetap akan berupaya bekerja dengan maksimal. "Kami akan mencari sumber pendanaan lain untuk pembangunan infrastruktur yang sudah direncanakan," ujarnya.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3473 seconds (0.1#10.140)