Dini Hari, Dua Kali Awan Panas Disemburkan Merapi, Jarak Luncur Maksimal 1.500 Meter

Senin, 22 Maret 2021 - 10:15 WIB
loading...
Dini Hari, Dua Kali Awan Panas Disemburkan Merapi, Jarak Luncur Maksimal 1.500 Meter
ilustrasi
A A A
YOGYAKARTA - Aktivitas vulkanik Gunung Merapi hingga hari ini belum menunjukkan penurunan. Dini hari hingga pagi tadi, gunung yang berada di perbatasan antara DIY dan Jawa Tengah ini tercatat dua kali mengeluarkan awan panas. Selain itu juga dilaporkan guguran lava pijar sebanyak lima kali menuju ke arah barat daya.

Kepala Balai Penyelidikan dan pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan, untuk awan panas, dini hari tadi terjadi pada pukul 02.03 WIB. Awan panas guguran ini tercatat di seismogram dengan amplitudo 40 mm dan durasi 134 detik. "Estimasi jarak luncur mencapai.300 meter ke arah barat daya," terangnya di Yogyakarta, Senin (22/3/2021).

Kemudian awan panas guguran kedua ,lanjutnya, terjadi pada pukul 05.11 WIB. Kali ini jarak luncur lebih panjang karena mencapai 1500 meter. " Awan panas guguran kedua ini tercatat di seismogram dengan amplitudo 48 mm dan durasi 150 detik, estimasi Jarak luncur 1500 m ke arah barat daya," ulasnya.

Baca juga: Luxio Seruduk Belakang Kendaraan di Tol Cipali, 2 Tewas Tergencet Kabin Ringsek

Selama enam jam terakhir terhitung sejak pukul 00.00 WIB hingga pukul 06.00WIB hari ini, tercatat gempa awan panas sebanyak dua kali, gempa guguran sebanyak 35 kali, serta gempa fase banyak atau hibrid sebanyak 3 kali."Statsu merapi belum berubah, masih siaga atau level III, " tandas Hanik.

Potensi bahaya saat ini kata Hanik, berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km dan pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

"Untuk itu, masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. Masyarakat juga harus mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi," pungkasnya
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1411 seconds (0.1#10.140)