Posko Tim Medis Garda Terdepan Virus Corona Minim Fasilitas
loading...
A
A
A
PRABUMULIH - Komisi I DPRD Kota Prabumulih, Sumatera Selatan, mendapati posko-posko penanganan virus Covid-19 minim fasilitas. Hal ini diketahui saat jajaran Komisi I melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah tempat, Jum'at kemarin (17/42020).
Dalam sidak tersebut, anggota DPRD Prabumulih dari Komisi I yang hadir di antaranya H. Mat Amin, Deliani, dan Ade Irama.
Ketua Komisi I Heri Gustiwan, mengatakan, saat meninjau sekretariat PSC 119, mereka mendapati semua pegawai yang merupakan tenaga harian lepas (PHL) bekerja kurang dilengkapi fasilitas pendukung serta alat pelindung diri (APD). Mereka rentan terpapar virus corona saat menangani pasien.
"Kami meminta supaya diberikan fasilitas yang memadai, seperti masker dan juga asupan gizi, vitamin, dan makanan. Jangan lupa insentif untuk petugas medis agar diperhatikan karena mereka garda terdepan melayani pasien, dengan langsung menjemput ke tempat atau ke rumah warga," kata Heri.
Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu meminta dalam bertugas tim PSC 119 dilakukan dengan sistem shift agar bisa bergantian. ( Baca: Dampak Corona, Walkot Kirim Surat ke Presiden Minta Gas Disubsidi )
Usai dari PSC 119, peninjauan dilanjutkan ke Hotel Grand Nikita, yang merupakan tempat istirahat paramedis tim analisis terdepan yang menangani Covid 19. Tim medis tersebut bertugas di laboratorium kesehatan di Cambai, Kota Prabumulih, namun fasilitasnya juga tidak memadai.
"Fasilitas di laboratorium itu dilengkapi pemerintah. Namun, jalan masuk ke laboratorium tidak memadai, ruangan yang belum layak. Mereka sendiri yang renovasi ruangan untuk bertugas. Masalah asupan makanan mereka juga perlu diperhatikan termasuk intensif," ujar Heri di hadapan sejumlah paramedis.
Tim medis analisis ini bertugas di garda terdepan dan berhadapan langsung dengan pasien ODP dan PDP karena langsung mengambil sampel lendir pasien untuk diteliti.
Pemerintah lanjut Hery, juga harus memberikan perhatian terhadap tim survey land yang bertugas mendata ODP, OTG dan PDP, atau yang kontak erat maupun dekat ketika ada pasien positif.
"Tim survey land ini di Grand Nikita tidak ada ruangan dan tidak ada fasilitas, kasian sekali mereka. Perlu sekali diberikan ruangan khusus lengkap dengan fasilitas dan APD, karena mereka ini termasuk garda terdepan yang mengetahui lebih rinci persoalan covid 19," bebernya.
Lihat Juga: Sidak Jelang Lebaran, Petugas Gabungan Temukan Makanan Berbahaya di Pasar dan Swalayan Mojokerto
Dalam sidak tersebut, anggota DPRD Prabumulih dari Komisi I yang hadir di antaranya H. Mat Amin, Deliani, dan Ade Irama.
Ketua Komisi I Heri Gustiwan, mengatakan, saat meninjau sekretariat PSC 119, mereka mendapati semua pegawai yang merupakan tenaga harian lepas (PHL) bekerja kurang dilengkapi fasilitas pendukung serta alat pelindung diri (APD). Mereka rentan terpapar virus corona saat menangani pasien.
"Kami meminta supaya diberikan fasilitas yang memadai, seperti masker dan juga asupan gizi, vitamin, dan makanan. Jangan lupa insentif untuk petugas medis agar diperhatikan karena mereka garda terdepan melayani pasien, dengan langsung menjemput ke tempat atau ke rumah warga," kata Heri.
Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu meminta dalam bertugas tim PSC 119 dilakukan dengan sistem shift agar bisa bergantian. ( Baca: Dampak Corona, Walkot Kirim Surat ke Presiden Minta Gas Disubsidi )
Usai dari PSC 119, peninjauan dilanjutkan ke Hotel Grand Nikita, yang merupakan tempat istirahat paramedis tim analisis terdepan yang menangani Covid 19. Tim medis tersebut bertugas di laboratorium kesehatan di Cambai, Kota Prabumulih, namun fasilitasnya juga tidak memadai.
"Fasilitas di laboratorium itu dilengkapi pemerintah. Namun, jalan masuk ke laboratorium tidak memadai, ruangan yang belum layak. Mereka sendiri yang renovasi ruangan untuk bertugas. Masalah asupan makanan mereka juga perlu diperhatikan termasuk intensif," ujar Heri di hadapan sejumlah paramedis.
Tim medis analisis ini bertugas di garda terdepan dan berhadapan langsung dengan pasien ODP dan PDP karena langsung mengambil sampel lendir pasien untuk diteliti.
Pemerintah lanjut Hery, juga harus memberikan perhatian terhadap tim survey land yang bertugas mendata ODP, OTG dan PDP, atau yang kontak erat maupun dekat ketika ada pasien positif.
"Tim survey land ini di Grand Nikita tidak ada ruangan dan tidak ada fasilitas, kasian sekali mereka. Perlu sekali diberikan ruangan khusus lengkap dengan fasilitas dan APD, karena mereka ini termasuk garda terdepan yang mengetahui lebih rinci persoalan covid 19," bebernya.
Lihat Juga: Sidak Jelang Lebaran, Petugas Gabungan Temukan Makanan Berbahaya di Pasar dan Swalayan Mojokerto
(ihs)