Rumah Sakit Khusus Covid-19 Berdiri di Kota Kediri

Selasa, 19 Mei 2020 - 17:06 WIB
loading...
Rumah Sakit Khusus Covid-19 Berdiri di Kota Kediri
Tampak Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar saat meninjau persiapan rumah sakit khusus untuk penanganan pasien Covid-19. Foto/ist
A A A
KEDIRI - Pemerintah Kota Kediri menyiapkan sebuah rumah sakit khusus untuk menangani pasien Covid-19.

Di rumah sakit itu nanti seluruh kegiatan perawatan pasien mulai berstatus Orang dalam Pemantauan (ODP), Pasien dalam Pengawasan (PDP) hingga Orang tanpa Gejala (OTG), akan dipusatkan.

"Karena ruang isolasi di RSUD Gambiran sudah penuh dan sebagian OTG saat ini dirawat di puskesmas," ujar Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar dalam keterangan rilisnya menjelaskan pendirian rumah sakit khusus pasien Covid-19 Selasa (19/5/2020).

Rumah sakit khusus Covid-19 yang siap diluncurkan tersebut berada di wilayah Bandar Lor Kota Kediri. Dulunya bekas RSUD Kilisuci atau dikenal RSUD Gambiran lama, dimana sejak berdirinya RSUD Gambiran baru atau Gambiran II, tidak lagi digunakan.

"Jadi kami fungsikan rumah sakit lama ini, kami perbaiki dan tambahi fasilitas yang sesuai untuk penanganan Covid-19," tambah Abdullah Abu Bakar yang juga sebagai Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Kediri.

Di setiap ruangan rumah sakit Covid-19 yang dimasuki, Abdullah Abu Bakar mengecek langsung. Dipastikan bagaimana ruang perawatan serta fasilitas untuk ODP, PDP maupun OTG, layak digunakan.

Didampingi Direktur RSUD Gambiran Fauzan Adima, dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sunyata, Abdullah Abu Bakar juga meninjau laboratorium rumah sakit. Termasuk juga sejumlah fasilitas seperti masjid, dapur dan kamar mandi.

"Semua fasilitas siap digunakan," kata Abdullah Abu Bakar atau akrab dipanggil Mas Abu. Dalam kesempatan itu Mas Abu juga menemui para relawan tenaga kesehatan yang tengah menerima pembelaan.

Kepada para relawan yang muda dan bersemangat, Mas Abu meminta harus mengutamakan pelayanan prima. Paradigma lama bagaimana seorang perawat dicitrakan judes di depan pasien, harus ditinggalkan.

Yang diperlukan pasien dalam pelayanan kesehatan adalah energi positif yang mampu membuat nyaman. "Karena yang kita layani ini adalah orang, bukan orang-orangan sawah. Harus dengan hati melayaninya," pungkas Mas Abu.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4067 seconds (0.1#10.140)