Pertanian Keluarga Solusi Ketahanan Pangan
loading...
A
A
A
BANGKA TENGAH - Guna menciptakan ketahanan pangan di tingkat keluarga, desa, kecamatan hingga tingkat kabupaten, Dinas Pangan Kabupaten Bangka Tengah terus berusaha untuk menciptakan kelompok tani keluarga. Dalam hal ini Dinas Pangan Kabupaten Bangka Tengah didukung oleh Badan Ketahanan Pangan Kementrian Pertanian.
Tahun 2021 ini, di Kabupaten Bangka Tengah telah terbentuk sebanyak empat kelompok pertanian keluarga.
"Program pertanian keluarga ini sudah dimulai sejak 2020 lalu, dimana di tahun lalu kita telah mebentuk dua kelompok pertanian keluarga dan untuk permodalanya dibantu langsung dari Badan Ketahan Pangan. Di tahun 2021 ini kita juga telah membentuk dua kelompok pertanian keluarga lagi," ujar Kepala Dinas Pangan Kabupaten Bangka Tengah, Edi Rhomdoni pada Senin (15/03/2021).
Dalam perkembanganya, kelompok tani keluarga ini akan didampingi oleh penyuluh pertanian dan Dinas Pangan Kabupaten Bangka Tengah. Pertanian keluarga ini tidak hanya bergantung dalam budidaya tanaman holtikultura, tapi juga merambah dunia peternakan dan perikanan.
"Hal ini guna mencegah rawan pangan di tingkat keluarga, desa hingga daerah. Kalu kita melihat perkembangan kelompok pertanian keluarga ini alhamdulillah hasilnya cukup memuaskan," ujar Edi.
Tahun 2021 ini, di Kabupaten Bangka Tengah telah terbentuk sebanyak empat kelompok pertanian keluarga.
"Program pertanian keluarga ini sudah dimulai sejak 2020 lalu, dimana di tahun lalu kita telah mebentuk dua kelompok pertanian keluarga dan untuk permodalanya dibantu langsung dari Badan Ketahan Pangan. Di tahun 2021 ini kita juga telah membentuk dua kelompok pertanian keluarga lagi," ujar Kepala Dinas Pangan Kabupaten Bangka Tengah, Edi Rhomdoni pada Senin (15/03/2021).
Dalam perkembanganya, kelompok tani keluarga ini akan didampingi oleh penyuluh pertanian dan Dinas Pangan Kabupaten Bangka Tengah. Pertanian keluarga ini tidak hanya bergantung dalam budidaya tanaman holtikultura, tapi juga merambah dunia peternakan dan perikanan.
"Hal ini guna mencegah rawan pangan di tingkat keluarga, desa hingga daerah. Kalu kita melihat perkembangan kelompok pertanian keluarga ini alhamdulillah hasilnya cukup memuaskan," ujar Edi.
(don)