Tak Lulus Seleksi Sekolah Inspektur, Puluhan Anggota Polisi Lakukan Protes di Polda Papua

Sabtu, 13 Maret 2021 - 05:14 WIB
loading...
A A A


Aksi protes puluhan peserta seleksi SIP angkatan 50 wilayah Polda Papua, yang dinyatakan gugur ini dilakukan di gedung Rastra Samara Polda Papua, dan juga di depan Lobi Utama Markas Polda Papua, usai mendengar hasil pengumuman seleksi oleh panitia seleksi dari Biro SDM Polda Papua.

"Mana afirmasi Otsus yang kalian bicara. Ini kami tidak lulus. Kami sudah dijamin akan lulus dengan program afirmasi Otsus , kenapa hanya sedikit yang lulus. Kami tidak terima. Hasil ini harus dibatalkan," ungkap seorang anggota polisi dengan nada kecewa.

Kekesalan para bintara Polri ini semakin memuncak, di mana saat menyampaikan aksi protes mereka, tak satupun pejabat utama Polda Papua datang menemui mereka. Informasinya, sejumlah pejabat mulai dari Kapolda, Irwasda dan beberapa pejabat utama Polda Papua, sedang melaksanakan tugas ke Timika.



Terlihat hanya seorang Pamen Polda Papua berpangkat Komisaris Polisi yang datang menemui para Bintara Polri tersebut. Namun dialog para Bintara Polri dan Pamen Polda Papua tersebut menemui jalan buntu. Mereka meminta Karo SDM Polda Papua, untuk datang menemui mereka dan meminta hasil seleksi SIP angkatan 50 ini dibatalkan.

"Kami minta hasil ini dibatalkan. Mana pejabat utama Polda Papua yang bisa datang temui kami. Sekali lagi kami minta hasil ini dibatalkan. Kalau tidak. Besok pagi, kami akan batalkan keberangkatan rekan-rekan kami yang lulus di Bandara Sentani," ungkap salah seorang peserta seleksi yang tidak lulus.

Tak Lulus Seleksi Sekolah Inspektur, Puluhan Anggota Polisi Lakukan Protes di Polda Papua


Tak berselang lama, puluhan anggota polisi ini ditemui oleh dua anggota Majelis Rakyat Papua (MRP). Namun hasil pertemuan mereka yang berjalan hampir tiga jam, tak juga membuahkan hasil. Walaupun pihak Majelis Rakyat Papua memberikan jaminan bahwa hasil pertemuan ini akan ditindaklanjuti dengan melakukan pertemuan dengan pimpinan Polda Papua. Namun jaminan tersebut dianggap sudah terlambat.

"Kami menghargai masukkan dari bapak dan ibu dari MRP, tapi ini waktunya sudah mepet. Besok yang lulus sudah berangkat. Terus nasib kami bagaimana. Kami malu sekali, hanya anggota MRP dan pak Pendeta yang datang temui kami. Mana para pejabat utama. Kami ini polisi aktif , datang dan berdiri kasih kepastian bagi kami, kami anggota aktif. Kami malu kenapa yang temui kami bapak dan ibu dari MRP dan bapak pendeta juga dari Barisan Merah Putih, yang kasih penjelasan kepada kami, kenapa bukan pimpinan kami," ungkap salah seorang anggota polisi.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2475 seconds (0.1#10.140)