Legislasi Pertanyakan Banyaknya Kartu BPJS Kesehatan Tak Bertuan
loading...
A
A
A
KUALA PEMBUANG - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Seruyan Zuli Eko Prasetyo mempertanyakan masalah kartu dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kesehatan yang ada di Desa Terawan, Kecamatan Seruyan Raya yang sampai saat ini tidak ada pemiliknya.
"Jadi saya itu ada menerima laporan dari salah satu RT di desa tersebut bahwa data penerima BPJS itu tidak valid, dalam artian seperti ini, kartu BPJS yang sudah keluar itu tidak ada orangnya," katanya.
Ia mengatakan, berdasarkan apa yang disampaikan oleh RT setempat, jumlah kartu yang tidak berpemilik tersebut mencapai kurang lebih 200 kartu dan jumlah tersebut terbilang lumayan banyak.
"Jadi kartu itu ada tapi orangnya tidak ada dan bahkan orang yang betul-betul ada serta berdomisili di desa tersebut masih ada yang belum dapat. Hal ini tentu saja sangat disayangkan mengingat anggaran untuk BPJS kesehatan sendiri sudah disiapkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Seruyan tapi malah tidak bisa dinikmati oleh masyarakat yang memang layak mendapatkan program tersebut," ujarnya.
Menurutnya, dirinya sendiri masih belum mengetahui secara pasti sumber permasalahan tersebut entah data yang tidak sinkron atau lain sebagainya sehingga hal seperti itu bisa terjadi.
Sedangkan yang jadi permasalahan saat ini adalah Pemkab sudah menyediakan anggaran dan otomatis jika sudah diterbitkan kartu maka setiap bulannya akan dibayarkan.
"Nanti kita akan koordinasikan sdengan instansi terkait untuk mempertanyakan masalah tersebut dan jika memang benar adanya maka jangan sampai dibiarkan berlarut-larut, intinya kita pembenahan jangan sampai tidak ada orangnya malah ada kartunya, sedangkan yang orangnya ada tapi tidak dapat," jelasnya.
Terpisah, Ketua RT 03 Desa Terawan Tandi saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut dan saat ini sebanyak kurang lebih 200 kartu BPJS kesehatan yang tidak berpemilik masih ada ditangannya.
Ia mengatakan, dirinya saat ini masih sedikit kebingungan kemana harus mengembalikan kartu-kartu yang tidak berpemilik tersebut dan memang dirinya sempat berkoordinasi dengan camat sebelumnya untuk mengembalikan kartu tersebut ke kabupaten.
Baca juga: Pandemi, Penyampaian Hasil Reses DPRD Seruyan Dilakukan Secara Video Konferensi
"Saya tidak tahu kenapa hal ini bisa terjadi, padahal dulu pada saat pendataan kami hanya mendata orang-orang yang berdomisili di desa saja tidak sampai ke perusahaan segala macam," ungkapnya.
"Jadi saya itu ada menerima laporan dari salah satu RT di desa tersebut bahwa data penerima BPJS itu tidak valid, dalam artian seperti ini, kartu BPJS yang sudah keluar itu tidak ada orangnya," katanya.
Ia mengatakan, berdasarkan apa yang disampaikan oleh RT setempat, jumlah kartu yang tidak berpemilik tersebut mencapai kurang lebih 200 kartu dan jumlah tersebut terbilang lumayan banyak.
"Jadi kartu itu ada tapi orangnya tidak ada dan bahkan orang yang betul-betul ada serta berdomisili di desa tersebut masih ada yang belum dapat. Hal ini tentu saja sangat disayangkan mengingat anggaran untuk BPJS kesehatan sendiri sudah disiapkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Seruyan tapi malah tidak bisa dinikmati oleh masyarakat yang memang layak mendapatkan program tersebut," ujarnya.
Menurutnya, dirinya sendiri masih belum mengetahui secara pasti sumber permasalahan tersebut entah data yang tidak sinkron atau lain sebagainya sehingga hal seperti itu bisa terjadi.
Sedangkan yang jadi permasalahan saat ini adalah Pemkab sudah menyediakan anggaran dan otomatis jika sudah diterbitkan kartu maka setiap bulannya akan dibayarkan.
"Nanti kita akan koordinasikan sdengan instansi terkait untuk mempertanyakan masalah tersebut dan jika memang benar adanya maka jangan sampai dibiarkan berlarut-larut, intinya kita pembenahan jangan sampai tidak ada orangnya malah ada kartunya, sedangkan yang orangnya ada tapi tidak dapat," jelasnya.
Terpisah, Ketua RT 03 Desa Terawan Tandi saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut dan saat ini sebanyak kurang lebih 200 kartu BPJS kesehatan yang tidak berpemilik masih ada ditangannya.
Ia mengatakan, dirinya saat ini masih sedikit kebingungan kemana harus mengembalikan kartu-kartu yang tidak berpemilik tersebut dan memang dirinya sempat berkoordinasi dengan camat sebelumnya untuk mengembalikan kartu tersebut ke kabupaten.
Baca juga: Pandemi, Penyampaian Hasil Reses DPRD Seruyan Dilakukan Secara Video Konferensi
"Saya tidak tahu kenapa hal ini bisa terjadi, padahal dulu pada saat pendataan kami hanya mendata orang-orang yang berdomisili di desa saja tidak sampai ke perusahaan segala macam," ungkapnya.
(sms)