Kesaksian Pasien Covid 19: Demam 12 Hari Hilang berkat Semangat Istri dan Isolasi Mandiri

Sabtu, 18 April 2020 - 08:52 WIB
loading...
A A A
Perjuangan kerasnya mengisolasi diri membuahkan hasil. Pada Rabu (1/4/2020) lalu, demam yang berhari-hari ada di tubuhnya mendadak hilang. Perlahan, tubuhnya pulih. Pada 6 April, dia dan istrinya pun menjalani test swab lagi di RS Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Jakarta. Mukjizat itu pun tiba. Dia dan sang istri dinyatakan negatif Covid-19. (BACA JUGA: Putri Bos Narkoba El Chapo Bantu Kaum Miskin Terdampak Corona)

Di tengah kesendirian saat menjalani isolasi, siapa yang sebenarnya memotivasinya kuat hingga bisa melewati masa krisis itu? “Anak dan istri saya,” ujar Simon.

Setelah ibu mertua meninggal, dia mengaku bersama istri berupaya keras untuk tegar meski diliputi ujian berat. “Istri saya mengatakan tak akan sanggup lagi kalau harus menguburkan lagi orang yang dia kasihi. Hati saya hancur mendengarnya, sekaligus mendorong saya untuk harus bangkit dan melawan virus ini,” ujar Simon.

Dia pun meminta agar masyarakat yang mengalami keluhan atau gejala mirip terpapar Covid-19 segera melakukan isolasi mandiri. Selama isolasi, perbanyak mengonsumsi vitamin dan makanan bergizi. Yang juga penting adalah tidak menonton sementara tayangan televisi agar terhindar melihat tayangan tentang perkembangan Covid-19 yang makin menakutkan.

Kabar baik dari hasil isolasi mandiri juga muncul dari klub sepak bola Juventus. Dua pemainnya, Daniele Rugani dan Blaise Matuidi, akhirnya dinyatakan sembuh dari Covid-19 pada Rabu (15/4) malam sejak positif terpapar Maret lalu.

“Hasil tes keduanya menunjukkan negatif. Kedua pemain itu sudah dinyatakan sembuh dan tidak lagi menjalani isolasi mandiri,” bunyi pernyataan resmi Juventus, dikutip dari Football Italia, Kamis (16/4).

Soal pentingnya isolasi mandiri, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa juga mewanti-wanti warganya jika memang harus mudik ke kampung halaman. Orang nomor satu di Jatim itu menyatakan pihaknya telah mengimbau masyarakat untuk tidak mudik atau pulang kampung.

Namun, pihaknya juga menyiapkan sejumlah protokol kesehatan bagi warga yang sudah telanjur mudik. "Saya minta kepala desa untuk turut memantau konservasi atau isolasi mandiri yang dilakukan para warga ini (warga yang mudik)," katanya.

Di Kota Semarang, orang yang melakukan isolasi mandiri pun mendapat aksi simpatik dari warga lainnya. Pemandangan itu terlihat di sebuah kompleks perumahan di Kelurahan Bulusan, Kecamatan Tembalang. Mengetahui ada satu keluarga di kompleks yang menjadi ODP dan harus melakukan karantina mandiri selama 14 hari, warga setempat tidak menghindar, tapi justru tergugah untuk membantunya.

Warga tampak bergotong royong, bergiliran mengirim logistik berupa makanan dan minuman untuk keluarga yang berstatus ODP. Hal ini tentunya sangat membantu bagi keluarga ODP. Tak hanya soal urusan logistik. Secara psikologis, gerakan gotong royong para tetangga tersebut telah membangkitkan mental ODP karena merasa tidak sendirian menghadapinya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1330 seconds (0.1#10.140)