Puluhan Jurnalis di Babel Disuntik Vaksin COVID-19
loading...
A
A
A
PANGKALPINANG - Puluhan jurnalis di Bangka Belitung (Babel), menjalani vaksinasi COVID-19, di Klinik Pratama Pemrov Babel, Jumat (5/3/2021). Vaksinasi dilakukan agar awak media tidak terpapar virus corona, mengingat saban hari mereka bersinggungan langsung dengan orang banyak.
Sebelum menjalani penyuntikan dosis vaksin, peserta vaksinasi mengawalinya dengan verifikasi data diri hingga scening kesehatan, guna memastikan penerima vaksin bisa disuntik dosis vaksin.
Usai divaksin, peserta menjalani observasi selama 30 menit untuk mengetahui apakah ada reaksi tubuh pasca imunisasi. Setelah semuanya dinyatakan beres, peserta diberi kartu COVID-19 tahap pertama dan wajib dibawa sebagai syarat vaksin tahap dua nantinya.
Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Babel, Joko Setyawanto menyebutkan agar para jurnalis tidak takut untuk divaksin. Menurutnya, vaksin sudah dipastikan hahal dan telah menjalani uji klinik yang aman bagi tubuh.
"Vaksin ini sudah melalui mekanisme sebagai mana mestinya. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir begitu pun bagi jurnalis, jika memenuhi persyaratan untuk divaksin sebaiknya divaksin," kata Joko.
Ia mengapresiasi langkah pemerintah menyediakan vaksin ini bagi awal media yang memang memiliki tugas bertemu dengan orang banyak."Teman jurnalis ini terutama teman-teman televisi selalu berada di lapangan, bersinggungan dengan banyak orang yang rentan terpapar COVID-19 . Diantara teman-teman kita sudah ada yang pernah menjadi penyintas karena terpapar. Kami IJTI sangat mengapresiasi kepedulian pemerintah terhadap jurnalis," ujarnya.
Salah satu wartawati Nurul, mengaku lega setelah divaksin. Ia mengatakan tidak ada efek apapun dirasakan pasca di imunisasi, setelah menjalani observasi. "Alhamdulillah tidak ada reaksi apa-apa. Pas disuntik saja seperti di gigit semut dan ada rasa ngilu dilengan yang disuntik. Tapi setelah observasi selama 30 menit semua aman," ucap Nurul.
Untuk itu, dia berpesan agar masyarakat tidak perlu takut divaksin, karena ini salah satu untuk mengakhiri pandemi. "Kepada masyarakat yang sudah ada jadwal vaksin terutama untuk pelayanan publik dan awak media, untuk memanfaatkan kesempatan vaksin di termin kedua ini guna meningkatkan kekebalan tubuh, agar terhindar dari COVID-19," katanya.
Lihat Juga: Tingkatkan Kompetensi Jurnalis, PEPC JTB dan IJTI Gelar Uji Kompetensi Wartawan di Bojonegoro
Sebelum menjalani penyuntikan dosis vaksin, peserta vaksinasi mengawalinya dengan verifikasi data diri hingga scening kesehatan, guna memastikan penerima vaksin bisa disuntik dosis vaksin.
Usai divaksin, peserta menjalani observasi selama 30 menit untuk mengetahui apakah ada reaksi tubuh pasca imunisasi. Setelah semuanya dinyatakan beres, peserta diberi kartu COVID-19 tahap pertama dan wajib dibawa sebagai syarat vaksin tahap dua nantinya.
Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Babel, Joko Setyawanto menyebutkan agar para jurnalis tidak takut untuk divaksin. Menurutnya, vaksin sudah dipastikan hahal dan telah menjalani uji klinik yang aman bagi tubuh.
"Vaksin ini sudah melalui mekanisme sebagai mana mestinya. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir begitu pun bagi jurnalis, jika memenuhi persyaratan untuk divaksin sebaiknya divaksin," kata Joko.
Ia mengapresiasi langkah pemerintah menyediakan vaksin ini bagi awal media yang memang memiliki tugas bertemu dengan orang banyak."Teman jurnalis ini terutama teman-teman televisi selalu berada di lapangan, bersinggungan dengan banyak orang yang rentan terpapar COVID-19 . Diantara teman-teman kita sudah ada yang pernah menjadi penyintas karena terpapar. Kami IJTI sangat mengapresiasi kepedulian pemerintah terhadap jurnalis," ujarnya.
Salah satu wartawati Nurul, mengaku lega setelah divaksin. Ia mengatakan tidak ada efek apapun dirasakan pasca di imunisasi, setelah menjalani observasi. "Alhamdulillah tidak ada reaksi apa-apa. Pas disuntik saja seperti di gigit semut dan ada rasa ngilu dilengan yang disuntik. Tapi setelah observasi selama 30 menit semua aman," ucap Nurul.
Untuk itu, dia berpesan agar masyarakat tidak perlu takut divaksin, karena ini salah satu untuk mengakhiri pandemi. "Kepada masyarakat yang sudah ada jadwal vaksin terutama untuk pelayanan publik dan awak media, untuk memanfaatkan kesempatan vaksin di termin kedua ini guna meningkatkan kekebalan tubuh, agar terhindar dari COVID-19," katanya.
Lihat Juga: Tingkatkan Kompetensi Jurnalis, PEPC JTB dan IJTI Gelar Uji Kompetensi Wartawan di Bojonegoro
(don)