Jelang Peralihan Jabatan Bupati Simalungun, Pimpinan OPD Diintimidasi

Sabtu, 27 Februari 2021 - 10:53 WIB
loading...
Jelang Peralihan Jabatan Bupati Simalungun, Pimpinan OPD Diintimidasi
Kantor Bupati Simalungun di Pematang Raya.(Foto:SINDONews/dok)
A A A
SIMALUNGUN - Dua bulan menjelang peralihan jabatan Bupati Simalungun dari JR Saragih kepada Bupati terpilih Pilkada 2020 Radiapoh H Sinaga, sejumlah kepala dinas yang mengelola proyek pembangunan diduga diintimidasi oleh oknum yang mengaku orang dekat bupati terpilih. Baca juga: Tiba di Bandara Soetta, Nurdin Abdullah: Saya Tidak Tahu, Lagi Tidur Dijemput

Dugaan intimidasi disampaikan melalui percakapan telephone maupun pesan WhatsApp (WA). Pesan yang disampaikan juga beragam, diantaranya oknum bersangkutan meminta agar proyek atau kegiatan pembangunan dan penggunaan anggaran bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) TA 2021, agar ditunda hingga bupati baru dilantik.

"Saya heran mengapa bukan bupati terpilih yang menyampaikannya, namun oknum yang memang namanya saya tahu orang dekat beliau (bupati terpilih). Menurut saya, terlalu maju mereka untuk mengatur penggunaan anggaran. Karena pembangunan daerah tetap harus berjalan di penghujung masa jabatan bupati JR Saragih. Saya abaikan permintaan oknum itu," kata salah satu pimpinan OPD Simalungun.

Menanggapi dugaan intimidasi tersebut, anggota DPRD Simalungun Bernhard Damanik mengharapkan para pimpinan OPD mengabaikannya dan tetap loyal kepada bupati JR Saragih.

"Jangan dituruti hingga pelantikan bupati baru, Bupati Simalungun masih JR Saragih. Jadi para ASN dan pejabat termasuk pimpinan OPD harus loyal, jalankan tugas sesuai tupoksi," tegas Bernhard, Sabtu (27/2/2021).

Wakil Bupati Simalungun terpilih Zonny Waldy yang dikonfirmasi mengaku tidak mengetahui adanya intimidasi terkait penggunaan anggaran di Pemkab Simalungun oleh oknum yang mengaku orang dekat bupati terpilih.

"Saya baru tahu ini. Tapi saya dan pak bupati terpilih Radiapoh H Sinaga berharap penggunaan anggaran tetap mengacu pada ketentuan dan aturan yang ada, jangan terkesan dipaksakan," kata Zonny Waldy.
(zai)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2514 seconds (0.1#10.140)