Bupati Mathius Pastikan Pemkab Jayapura Tetap Gunakan Sistem Informasi Pembangunan Daerah
loading...
A
A
A
SENTANI - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura memastikan akan tetap menggunakan aplikasi SIPD (Sistem Informasi Pembangunan Daerah) untuk pelaporan dan tata kelola keuangan daerah di Kabupaten Jayapura dalam menyusun perencanaan dan tata kelola keuangan daerah di Kabupaten Jayapura.
Menurut Bupati Jayapura Mathius Awoitauw, pihaknya akan tetap gunakan SIPD bukan SIMDA. "(Pemerintah) Provinsi (Papua) bilang ini sulit sekali kita kembali ke SIMDA, Kita sudah mulai jalan, ya jalan saja," katanya, belum lama ini.
Dia mengakui bahwa memang di awal ada berbagai kendala yang dihadapi pihaknya, khususnya dalam proses penginputan data sesuai dengan petunjuk yang ada di dalam aplikasi itu.
Kendala yang dihadapi tidak saja dialami oleh Pemkab Jayapura, tetapi juga pihak Pemprov Papua bahkan beberapa daerah lain yang ada di Indonesia juga mengalami kendala yang sama.
Namun menurut dia kendala itu bukan berarti menjadi hambatan bagi pihaknya untuk melakukan perubahan khususnya dalam penataan dan manajemen perencanaan, pelaporan, penggunaan keuangan daerah.
"Memang dia agak rumit, terinci ada banyak hal yang harus dikerjakan. Tetapi semua dan seluruh daerah yang ada di Indonesia ini sudah mulai jalan dan arahnya ke situ. Oleh karena itu kita juga harus menuju ke situ," ujarnya.
Dia mengatakan bahwa Pemprov Papua atau pun daerah lainnya yang ada di Papua kembali menggunakan Simda (Sistem Informasi Manajemen Daerah) dalam proses perencanaan dan manajemen tata kelola keuangan daerah. Namun khusus untuk Kabupaten Jayapura sendiri akan tetap menggunakan SIPD itu.
"Itu namanya kemunduran, kita tidak belajar lagi nah perkembangan ini harus kita ikuti," ujarnya tandas.
Menurut Bupati Jayapura Mathius Awoitauw, pihaknya akan tetap gunakan SIPD bukan SIMDA. "(Pemerintah) Provinsi (Papua) bilang ini sulit sekali kita kembali ke SIMDA, Kita sudah mulai jalan, ya jalan saja," katanya, belum lama ini.
Dia mengakui bahwa memang di awal ada berbagai kendala yang dihadapi pihaknya, khususnya dalam proses penginputan data sesuai dengan petunjuk yang ada di dalam aplikasi itu.
Kendala yang dihadapi tidak saja dialami oleh Pemkab Jayapura, tetapi juga pihak Pemprov Papua bahkan beberapa daerah lain yang ada di Indonesia juga mengalami kendala yang sama.
Namun menurut dia kendala itu bukan berarti menjadi hambatan bagi pihaknya untuk melakukan perubahan khususnya dalam penataan dan manajemen perencanaan, pelaporan, penggunaan keuangan daerah.
"Memang dia agak rumit, terinci ada banyak hal yang harus dikerjakan. Tetapi semua dan seluruh daerah yang ada di Indonesia ini sudah mulai jalan dan arahnya ke situ. Oleh karena itu kita juga harus menuju ke situ," ujarnya.
Dia mengatakan bahwa Pemprov Papua atau pun daerah lainnya yang ada di Papua kembali menggunakan Simda (Sistem Informasi Manajemen Daerah) dalam proses perencanaan dan manajemen tata kelola keuangan daerah. Namun khusus untuk Kabupaten Jayapura sendiri akan tetap menggunakan SIPD itu.
"Itu namanya kemunduran, kita tidak belajar lagi nah perkembangan ini harus kita ikuti," ujarnya tandas.
(ars)