Vaksinasi COVID-19 untuk Lansia di Bali, Wagub Cok Ace Penerima Pertama
loading...
A
A
A
DENPASAR - Vaksinasi COVID-19 untuk kelompok lanjut usia (lansia) di Bali dimulai hari ini, Rabu (24/2/2021). Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati menjadi orang pertama penerima vaksin.
Pencanangan vaksinasi untuk Lansia itu digelar di RS Bali Mandara Denpasar. Selain Tjokorda, beberapa pejabat yang menerima vaksin adalah Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Bali Trisno Nugroho, Kepala Ombudsman Perwakilan Bali Umar Ibnu Al Khatab. Ikut juga mantan Gubernur Bali Dewa Made Beratha.
Baca juga: Dana Desa Belum Turun, Kepala Desa Terpaksa Pinjam Dana Talangan untuk Dukung PPKM Mikro
Usai divaksin, Tjokorda menyampaikan komentarnya. "Banyak yang membayangkan, vaksinasi (COVID-19) untuk lansia itu menakutkan. Setelah diikuti prosesnya, aman-aman saja. Tidak ada gejala mual, pusing dan semua baik-baik saja," kata pejabat berusia 64 tahun ini.
Kepala Dinas Kesehatan Bali Ketut Suarjaya yang ikut mendampingi mengatakan, ada 340.683 penduduk Lansia di Bali yang menjadi sasaran vaksin COVID-19.
Untuk saat ini, vaksinasi diprioritaskan bagi Lansia yang tinggal di Kota Denpasar. Sebab kasus COVID-19 di ibu kota provinsi ini paling tinggi dibanding delapan kabupaten lainnya di Bali.
Selain Lansia, vaksin akan diperuntukkan kepada guru (79.185 orang), pedagang pasar (75.757 orang), aparat sipil negara (54.444 orang), pelayanan publik (53.582 orang), transportasi publik (27.554 orang).
Kemudian aparat keamanan (23.201 orang), petugas hotel dan restoran (7.062 orang), tokoh agama (1.240 orang), DPRD (411 orang) dan atlet (50 orang)
Pencanangan vaksinasi untuk Lansia itu digelar di RS Bali Mandara Denpasar. Selain Tjokorda, beberapa pejabat yang menerima vaksin adalah Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Bali Trisno Nugroho, Kepala Ombudsman Perwakilan Bali Umar Ibnu Al Khatab. Ikut juga mantan Gubernur Bali Dewa Made Beratha.
Baca juga: Dana Desa Belum Turun, Kepala Desa Terpaksa Pinjam Dana Talangan untuk Dukung PPKM Mikro
Usai divaksin, Tjokorda menyampaikan komentarnya. "Banyak yang membayangkan, vaksinasi (COVID-19) untuk lansia itu menakutkan. Setelah diikuti prosesnya, aman-aman saja. Tidak ada gejala mual, pusing dan semua baik-baik saja," kata pejabat berusia 64 tahun ini.
Kepala Dinas Kesehatan Bali Ketut Suarjaya yang ikut mendampingi mengatakan, ada 340.683 penduduk Lansia di Bali yang menjadi sasaran vaksin COVID-19.
Untuk saat ini, vaksinasi diprioritaskan bagi Lansia yang tinggal di Kota Denpasar. Sebab kasus COVID-19 di ibu kota provinsi ini paling tinggi dibanding delapan kabupaten lainnya di Bali.
Selain Lansia, vaksin akan diperuntukkan kepada guru (79.185 orang), pedagang pasar (75.757 orang), aparat sipil negara (54.444 orang), pelayanan publik (53.582 orang), transportasi publik (27.554 orang).
Kemudian aparat keamanan (23.201 orang), petugas hotel dan restoran (7.062 orang), tokoh agama (1.240 orang), DPRD (411 orang) dan atlet (50 orang)
(msd)