Konferensi Internasional IKA Unpad, Airlangga Hartarto Paparkan Proses Vaksinasi COVID-19

Selasa, 23 Februari 2021 - 21:25 WIB
loading...
Konferensi Internasional IKA Unpad, Airlangga Hartarto Paparkan Proses Vaksinasi COVID-19
Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto memberikan sambutan secara virtual dalam konferensi internasional yang digelar IKA Unpad, Selasa (23/2/2021). Foto/SINDOnews/Agung Bakti Sarasa
A A A
BANDUNG - Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian, Airlangga Hartarto hadir secara virtual dalam Konferensi Internasional yang digelar Ikatan Keluarga Alumni Universitas Padjadjaran (IKA- Unpad) , Selasa (23/2/2021).


Dalam sambutannya, Airlangga mengapresiasi penyelenggaran konferensi berkat kerja sama IKA Unpad, Unpad, Kamar Dagang dan Industri (Kadin), serta Islamic Chamber of Commerce, Industry, and Agriculture (ICCIA) itu.



"Saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada IKA Unpad yang bekerja sama dengan ICCIA yang menyelenggaraka konferensi internasional ini," tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Airlangga memaparkan upaya pemerintah yang telah dilakukan dalam mengatasi pandemi COVID-19, salah satunya yakni program vaksinasi COVID-19 sebagai upaya untuk mengendalikan penyebaran COVID-19 di Indonesia.

Menurutnya, dalam program vaksinasi COVID-19, terdapat 1,4 juta tenaga kesehatan di seluruh Indonesia yang menjadi target vaksinasi pada periode Januari hingga Februari 2021.

"Adapun pada periode Februari hingga Juni 2021, ditargetkan 17,4 juta petugas publik dan 21,5 juta lansia yang diberikan vaksinasi," katanya.



Sementara itu, untuk periode vaksinasi Maret atau April hingga Desember 2021, ditargetkan 63,9 juta masyarakat di daerah dengan risiko penularan tinggi serta 77,4 juta masyarakat lainnya dengan pendekatan kluster sesuai dengan ketersediaan vaksin.

Total sasaran masyarakat yang divaksin adalah 181,5 juta orang dan membutuhkan 426,8 juta dosis vaksin," sebutnya.

Lebih lanjut Airlangga mengatakan, Indonesia melalui PT Bio Farma telah menandatangani perjanjian dengan Sinovac untuk penyediaan 125,5 juta dosis vaksin jadi (3 juta dosis ready to use) dari November 2020 hingga Maret 2021 serta penyediaan pasokan vaksin curah (bulk) setelah Maret 2021 hingga akhir tahun 2021.

"Indonesia juga sudah deal 50 juta dosis vaksin dengan Novavax, 54 juta dosis COVAX, dan 50 juta dosis AstraZeneca," ujarnya.

Selain vaksin dari luar negeri, tambah Airlangga, vaksin merah putih juga terus didorong lewat kerja sama dengan berbagai lembaga keilmuwan tinggi.

"Diperkirakan pengembangan akan selesai pada akhir 2021 dan bisa diproduksi massal pada 2022," kata Airlangga.

Sebelumnya, di kesempatan yang sama, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa bangsa Indonesia pun mesti bersyukur karena vaksin COVID-19 kini mulai tersedia di Indonesia. Bahkan, Indonesia telah memulai program vaksinasi COVID-19.

"Vaksin menimbulkan harapan baru bagi kita semuanya. Negara-negara di dunia berpacu untuk mengamankan vaksin bagi kebutuhan rakyatnya," katanya.

Dia juga menyebutkan bahwa Indonesia termasuk negara yang beruntung karena sudah memulai vaksinasi COVID-19. Hal tak lepas dari upaya Indonesia yang sudah bergerak mengamankan akses dan komitmen pasokan vaksin bagi bangsa Indonesia sejak awal pandemi.

"Diplomasi vaksin kita sudah berjalan dari sejak awal pandemi. Hasilnya, Indonesia adalah termasuk negara di Asia Tenggara yang telah memulai vaksinasi sejak Januari 2021," sebut Jokowi.

Jokowi berharap, program vaksinasi COVID-19 bagi rakyat Indonesia dapat rampung akhir 2021 mendatang. Diakuinya, target tersebut menjadi tantangan yang berat. Meski begitu, pihaknya akan terus berupaya keras, agar target tersebut dapat tercapai. "Kita akan berusaha sekuat tenaga untuk mencapai target tersebut," ucapnya.

Diketahui, konferensi yang mengusung tema "Tackling The COVID-19 Pandemic: Health, Economics, Diplomacy, And Social Perspectives" itu digelar di Hotel Pullman, Kota Bandung mulai Selasa (23/2/2021) hingga Kamis (25/2/2021) mendatang.

"Konferensi ini diikuti oleh anggota ICCIA yang merupakan Kadin dari negara-negara OKI (Organisasi Kerja Sama Islam) yang beranggotakan 57 negara. Selain dihadiri 57 perwakilan ICCIA, konferensi ini pun dihadiri oleh perwakilan negara-negara di Asia Timur dan Asia Pasifik," ujar Ketua IKA Unpad, Irawati Hermawan.

Konferensi internasional ini, lanjut Irawati, merupakan salah satu upaya IKA Unpad untuk membantu menangani pandemi COVID-19 yang telah melanda dunia, termasuk Indonesia dari berbagai perspektif, mulai aspek kesehatan, ekonomi, hingga perspektif sosial. Menurutnya, dibutuhkan kolaborasi semua pihak untuk menghadapi dan menanganinya.

"Oleh karena itu, IKA Unpad terus berupaya menyatukan persepsi semua pihak. Diharapkan, melalui diskusi yang intensif, kita bisa merekomendasikan rekomendasi dan solusi yang efektif dan dapat diimplementasikan di tataran nasional maupun internasional," jelas perempuan yang akrab disapa Teh Ira itu.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1937 seconds (0.1#10.140)