Sukabumi Gempar, Seorang Janda Ditemukan Tinggal Tulang Belulang
loading...
A
A
A
SUKABUMI - Warga Kampung Cimapag, Desa Bumisari, Kecamatan Cikidang, Sukabumi Jawa Barat ( Jabar ) digemparkan dengan penemuan tulang belulang manusia . Diketahui, tulang belulang tersebut adalah korban pembunuhan yang mayatnya di masukan ke dalam galian yang akan dijadikan septitenk.
Awalnya korban meminta izin kepada ketua RT, setempat untuk pulang ke Jawa, namun sudah beberapa hari korban dikabarkan menghilang. “Dugaan hilang itu, sebelum pandemi COVID-19, sekitar 12 bulan lah. Sehari-harinya korban suka jualan kreditin barang, pinjamin uang ke warga,” kata Ketua RT, Aef Saepudin.
Beberapa bulan kemudian warga curiga karena sering terlihat ada anjing mengendus ke tanah, ketua rt bersama warga mencoba membongkar galian tersebut, setelah membongkar barulah ditemukanya tulang belulang yang di curigai milik kasinem, warga melaporkan hasil penemuan tersebut kepada pihak yang berwajib.
Ketua RT, Aef Saepudin menyebutkan, awal penemuan tulang-belulang itu ditemukan oleh warga yang mau ngambil rumput disini, kemudian dia curiga ada anjing suka mengedus ke gundukan tanan. Setelah satu meter kata Pak RT, pihaknya menemukan ada rambut, setelah terus digali, warga menemukan tulang belulang manusia. “Setelah ini kami laporkan ke aparat desa dan polisi,” ungkapnya.
Kepala Desa Bumisari, Sholihudin menyebutkan, RT setempat pernah melapor sekitar 3 minggu lalu, kemudian ditindak lanjuti ke orang dekatnya. Setelah ditelusuri ada salah satu warga inisial P, dicurigai bahkan mengakui orang terdekat korban, bahkan sebelum menghilang pernah bertemu dengan si korban.
Setelah diketahui seperti itu, kata dia, pihaknya kemudian minta Pak RT menelusuri hal lain tentang barang apa aja yang dimiliki orang tersebut dalam rumahnya, pernah ada dan hilang, setelah itu minta bantuan ke linmas dan anggota karang taruna untuk menelusuri barang-barangnya kemana.
“Di beberapa warga yang mengaku membeli barang-banrang tersebut dari si P. Rencananya saya mau konfrontir korban dengan P, ternyata Pak RT sudah melaporkan telah menemukan jejaknya korban yang diduga telah menjadi tulangbelulang,” kata Sholihudin.
Kades menyebutkan, korban Kasimen diketahui berprofesi sebagai pedangan yakni jual beli barang, yang dikreditkan kepada warga, sementara si P yang dicurigai adalah warga asli setempat yang sehari-harinya bekerja sebagai buruh tani.
Hingga saat ini, di lokasi tampak terlihat garis polisi melintang di sekitar penemuan tulang belulang itu di belakang rumahnya, meski identitas korban terungkap pihak kepolisian masih menelusuri jejak keluarganya.
Awalnya korban meminta izin kepada ketua RT, setempat untuk pulang ke Jawa, namun sudah beberapa hari korban dikabarkan menghilang. “Dugaan hilang itu, sebelum pandemi COVID-19, sekitar 12 bulan lah. Sehari-harinya korban suka jualan kreditin barang, pinjamin uang ke warga,” kata Ketua RT, Aef Saepudin.
Beberapa bulan kemudian warga curiga karena sering terlihat ada anjing mengendus ke tanah, ketua rt bersama warga mencoba membongkar galian tersebut, setelah membongkar barulah ditemukanya tulang belulang yang di curigai milik kasinem, warga melaporkan hasil penemuan tersebut kepada pihak yang berwajib.
Ketua RT, Aef Saepudin menyebutkan, awal penemuan tulang-belulang itu ditemukan oleh warga yang mau ngambil rumput disini, kemudian dia curiga ada anjing suka mengedus ke gundukan tanan. Setelah satu meter kata Pak RT, pihaknya menemukan ada rambut, setelah terus digali, warga menemukan tulang belulang manusia. “Setelah ini kami laporkan ke aparat desa dan polisi,” ungkapnya.
Kepala Desa Bumisari, Sholihudin menyebutkan, RT setempat pernah melapor sekitar 3 minggu lalu, kemudian ditindak lanjuti ke orang dekatnya. Setelah ditelusuri ada salah satu warga inisial P, dicurigai bahkan mengakui orang terdekat korban, bahkan sebelum menghilang pernah bertemu dengan si korban.
Setelah diketahui seperti itu, kata dia, pihaknya kemudian minta Pak RT menelusuri hal lain tentang barang apa aja yang dimiliki orang tersebut dalam rumahnya, pernah ada dan hilang, setelah itu minta bantuan ke linmas dan anggota karang taruna untuk menelusuri barang-barangnya kemana.
“Di beberapa warga yang mengaku membeli barang-banrang tersebut dari si P. Rencananya saya mau konfrontir korban dengan P, ternyata Pak RT sudah melaporkan telah menemukan jejaknya korban yang diduga telah menjadi tulangbelulang,” kata Sholihudin.
Kades menyebutkan, korban Kasimen diketahui berprofesi sebagai pedangan yakni jual beli barang, yang dikreditkan kepada warga, sementara si P yang dicurigai adalah warga asli setempat yang sehari-harinya bekerja sebagai buruh tani.
Hingga saat ini, di lokasi tampak terlihat garis polisi melintang di sekitar penemuan tulang belulang itu di belakang rumahnya, meski identitas korban terungkap pihak kepolisian masih menelusuri jejak keluarganya.
(nic)