Sekjen MUI Ajak Masyarakat Bantu Tetangga yang Terdampak Covid-19

Jum'at, 17 April 2020 - 20:39 WIB
loading...
Sekjen MUI Ajak Masyarakat Bantu Tetangga yang Terdampak Covid-19
Sekretaris Jendral Majelis Ulama Indonesia (MUI), Buya Anwar Abbas. Foto: MUI
A A A
JAKARTA - Sekretaris Jendral Majelis Ulama Indonesia (MUI), Buya Anwar Abbas menyerukan agar masyarakat membantu tetangganya yang terdampak Covid-19. Seruan ini disampaikan dalam diskusi MUI Dakwah Online bertema Sistem Pengelolaan Dana Keagamaan di Tengah Wabah, Kamis (16/4/2020).

Seruan Buya itutidak lepas dari kondisi terkini Indonesia di tengah pandemi Covid-19. Di mana, virus dari Wuhan, China ini tidak sekadar memberi dampak terhadap korbannya, tapi juga masyarakat luas, khususnya di bidang ekonomi. Tidak sedikit masyarakat pekerja yang kini dirumahkan.

“Meskipun kita sudah sepuluh kali naik haji, bila membiarkan tetangga kelaparan, kita belum dikatakan beriman dengan baik, bagaimana mencintai orang lain sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri,” katanya seperti SINDOnews kutip dari laman MUI, Jumat (17/4/2020).

Menurut Buya, dengan saling membantu antar tetangga yang terdampak Covid-19, selain menguatkan kehidupan, juga mengeratkan hubungan antar sesama umat manusia.

“Dengan sistem seperti itu, maka juga akan terjadi personal contact yang bagus antara satu orang dengan orang lain,” ujarnya.

Selain itu, Buya dalam diskusi itu mengusulkan, agar setiap RT mulai menyusun kelompok untuk menghimpun dana zakat, infak, maupun sedekah untuk dibagikan kepada warga yang membutuhkan.

“Misalnya saya akan membayar infak sadakah untuk tetangga saya melalui lembaga amil zakat, tetapi oleh lembaga amil zakat dibagi ke tempat lain, ini menjadi bermasalah, maka harus ada orang yang memungut zakat di tingkat RT lalu kepada penduduk di RT itu dibagi,” sambung dia.

Dengan cara seperti itu, Buya yakin, banyak orang kesusahan di tingkat RT yang terdampak wabah Covid-19 cepat tertolong. Di sisi lain, RT juga akan lebih mudah menentukan siapa saja penduduk yang paling membutuhkan di daerah tersebut, andai nanti ada pihak luar yang mau memberikan bantuan.

“Sementara perut tiap hari harus diisi, kalau tidak, maka yang punya perut akan merugikan baik diri sendiri ataupun orang lain,” pungkas Buya.
(luq)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3409 seconds (0.1#10.140)