Kabar Baik, Kekhawatiran Warga Soal Penanganan COVID-19 di Jabar Menurun

Selasa, 16 Februari 2021 - 10:29 WIB
loading...
Kabar Baik, Kekhawatiran Warga Soal Penanganan COVID-19 di Jabar Menurun
ilustrasi
A A A
BANDUNG - Kabar baik bagi seluruh masyarakat Jawa Barat. Setelah dibuat khawatir oleh lonjakan kasus COVID-19 , penanganan wabah penyakit asal Wuhan, China itu mulai menunjukkan progres menggembirakan.

Sejumlah indikator penanganan COVID-19 yang sempat membuat was-was masyarakat menunjukkan penurunan, mulai tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy ratio (BOR) rumah sakit rujukan COVID-19 hingga tingkat kematian.

Baca juga: Setahun Pandemi, Warga Satu Kelurahan di Kota Bandung Ini Tak Terpapar COVID-19

Wakil Gubernur Jabar yang juga Wakil Ketua Komite Kebijakan Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jabar, Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, tingkat keterisian tempat tidur ruang isolasi di 308 RS rujukan COVID-19 di Jabar mengalami penurunan.

Per 14 Februari 2021, BOR rumah sakit rujukan COVID-19 berada di angka 58,84 persen atau sesuai standar rujukan WHO, yakni kurang dari 60 persen atau menurun dari pekan sebelumnya yang sempat mencapai 63,38 persen. "Alhamdulillah minggu ini hanya 58,84 persen, tetapi ini pun belum sesuai yang diharapkan," kata Uu dalam keterangan resminya, Selasa (16/2/2021).

Baca juga: Vacum of Power di Muaranenim: Bupati dan Wakilnya Ditahan KPK, Sekda Meninggal Dunia

Uu merinci, per 14 Februari 2021, ruang isolasi hijau terisi 54,16 persen, ruang isolasi kuning terisi 66,36 persen, ruang isolasi merah terisi 61,98 persen, IGD terisi 60,42 persen, dan ICU terisi 26,00 persen.

Sementara BOR pusat Isolasi se-Jabar 50,20 persen, BOR rumah sakit Darurat COVID-19 Secapa AD 31,67 persen, RS Darurat Stadion Patriot Bekasi 26,79 persen, dan RS Lapangan COVID-19 Kota Bogor 85,71 persen.

Dalam sepekan terakhir, lanjut Uu, Jabar pun menambah tempat tidur ruang isolasi sebanyak 1.286 tempat tidur untuk mengantisipasi lonjakan kasus. Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Jabar pun terus berupaya meningkatkan angka pengetesan.

"Sampai 14 Februari 2021, total sampling adalah 1.032.854 dari kurang lebih 50 juta penduduk," sebutnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1946 seconds (0.1#10.140)