10 Pelaku Usaha di Batam Ditindak Karena Tak Patuhi Prokes
loading...
A
A
A
BATAM - Sebanyak 10 pelaku usaha di Batam ditindak karena tidak patuhi protokol kesehatan (Prokes). Hal ini didapatkan oleh patroli gabungan pencegahan COVID-19 yang dilakukan Satpol PP bersama TNI, Polri, Disbudpar, DPM PTSP, Dishub dan Ditpam BP Batam.
"Setidaknya ada 10 pelaku usaha dalam mematuhi protokol kesehatan (prokes) pencegahan COVID-19," ujar Kepala Satpol PP Salim, Sabtu (13/2/21).
Dijelaskannya, bahwa patroli gabungan tersebut dilakukan dalam rangka penegakan disiplin Prokes dan Penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) guna menekan penyebaran COVID-19 ."Patroli ini dilakukan sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di Kota Batam. Khususnya pada dua kecamatan yang masih zona merah yaitu Kecamatan Batam Kota dan Lubuk Baja," jelasnya.
Berdasarkan hasil patroli pada dua kecamatan pada Kamis (11/2/21) tersebut, didapati 10 pelaku usaha tidak mematuhi prokes sesuai dengan Perwako Nomor 49 Tahun 2020 seperti menjaga jarak dan lain sebagainya. "2 pelaku usaha di Kecamatan Batam Kota dan 8 di Kecamatan Lubuk Baja. Kami langsung berikan teguran secara tertulis, bila melakukan pelanggaran dan itu berulang terus, kita tingkatkan berupa sanksi sosial, denda materi atau cabut izin usahanya," tegasnya.
Dia menilai, Kota Batam telah melewati puncak gelombang kasus COVID-19 tertinggi. Memang saat ini jumlah kasus fluktuatif, namun cenderung menurun berdasarkan data update COVID-19 hingga 12 Februari 2021 tingkat kasus aktif 3,1 persen. "Grafiknya sampai ke puncak, sekarang ini fase penurunan. Kita harapkan jangan sampai gelombang naik lagi, kalau masyarakat lalai maka terjadi lagi gelombang naik," katanya.
Dia mengatakan, tidak melulu menindak, petugas gabungan juga memberikan imbauan dan edukasi kepada masyarakat agar selalu menerapkan 5-M, di antaranya yakni memakai masker yang benar, mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir sebelum atau sesudah beraktifitas, serta menjaga jarak berinteraksi di ruang publik, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas.
"Itu dilakukan sebagai upaya dan wujud kepedulian bersama dalam mendukung pemerintah guna memutus mata rantai penularan COVID-19," ujarnya lagi.
Diharapkan juga, agar adanya kesadaran dari pelaku usaha dan masyarakat untuk turut mendukung upaya pencegahan virus corona ini dengan selalu menerapkan protokol kesehatan. "Kita berharap, pandemi COVID-19 lekas berakhir dan kita bisa beraktifitas seperti biasa untuk menuju masyarakat yang lebih sehat, aman, maju dan produktif," tutupnya.
"Setidaknya ada 10 pelaku usaha dalam mematuhi protokol kesehatan (prokes) pencegahan COVID-19," ujar Kepala Satpol PP Salim, Sabtu (13/2/21).
Dijelaskannya, bahwa patroli gabungan tersebut dilakukan dalam rangka penegakan disiplin Prokes dan Penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) guna menekan penyebaran COVID-19 ."Patroli ini dilakukan sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di Kota Batam. Khususnya pada dua kecamatan yang masih zona merah yaitu Kecamatan Batam Kota dan Lubuk Baja," jelasnya.
Berdasarkan hasil patroli pada dua kecamatan pada Kamis (11/2/21) tersebut, didapati 10 pelaku usaha tidak mematuhi prokes sesuai dengan Perwako Nomor 49 Tahun 2020 seperti menjaga jarak dan lain sebagainya. "2 pelaku usaha di Kecamatan Batam Kota dan 8 di Kecamatan Lubuk Baja. Kami langsung berikan teguran secara tertulis, bila melakukan pelanggaran dan itu berulang terus, kita tingkatkan berupa sanksi sosial, denda materi atau cabut izin usahanya," tegasnya.
Dia menilai, Kota Batam telah melewati puncak gelombang kasus COVID-19 tertinggi. Memang saat ini jumlah kasus fluktuatif, namun cenderung menurun berdasarkan data update COVID-19 hingga 12 Februari 2021 tingkat kasus aktif 3,1 persen. "Grafiknya sampai ke puncak, sekarang ini fase penurunan. Kita harapkan jangan sampai gelombang naik lagi, kalau masyarakat lalai maka terjadi lagi gelombang naik," katanya.
Dia mengatakan, tidak melulu menindak, petugas gabungan juga memberikan imbauan dan edukasi kepada masyarakat agar selalu menerapkan 5-M, di antaranya yakni memakai masker yang benar, mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir sebelum atau sesudah beraktifitas, serta menjaga jarak berinteraksi di ruang publik, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas.
"Itu dilakukan sebagai upaya dan wujud kepedulian bersama dalam mendukung pemerintah guna memutus mata rantai penularan COVID-19," ujarnya lagi.
Diharapkan juga, agar adanya kesadaran dari pelaku usaha dan masyarakat untuk turut mendukung upaya pencegahan virus corona ini dengan selalu menerapkan protokol kesehatan. "Kita berharap, pandemi COVID-19 lekas berakhir dan kita bisa beraktifitas seperti biasa untuk menuju masyarakat yang lebih sehat, aman, maju dan produktif," tutupnya.
(don)