Ganasnya COVID-19, Memaksa Keluarga Leonardo Sembahyang Imlek di Rumah Saja
loading...
A
A
A
SURABAYA - Perayaan Tahun Baru Imlek tahun 2021 , atau tahun Kerbau Logam 2572 di tengah ganasnya wabah COVID-19 tetap berjalan khidmat. Hanya saja, perayaan tahun ini tidak terlihat meriah seperti tahun-tahun sebelumnya. Sebagian besar umat Konghucu memilih untuk merayakan dan beribadah di dalam rumah saja.
Seperti Leonardo. Ia bersama keluarga inti tetap menjalankan ritual sembahyang Tahun Baru Imlek sesuai tradisi yang berjalan di dalam rumah kerabat tertuanya di kawasan Surabaya Timur, keluarga ini berdoa bersama layaknya di dalam klenteng.
Usai santap siang bersama, mereka menyalakan dupa dan berdoa memutari sejumlah altar yang sudah disiapkan di dalam lingkungan rumah. Doa pertama mereka mengangkat dupa menghadap langit memohon pada dewa langit. Kemudian menghadap Dewi Kwan Im dan diakhiri berdoa di depan altar leluhur untuk memohon rejeki, kebahagiaan, kemakmuran, dan kesehatan sepanjang tahun 2021.
Leonardo mengatakan, pada masa pandemi COVID-19 ini ia sengaja tidak menggelar kumpul keluarga secara besar-besaran. Ia kawatir muncul kluster keluarga jika semua keluarga yang dari luar kota berkumpul. "Untuk masa pandemi tidak mengundang keluarga besar, hanya keluarga inti anak-anak dari mama dan papa, sama menantu dan cucu saja," katanya.
Meski tidak meriah seperti Imlek tahun lalu, Leo mengaku kekhidmatan Imlek tetap sama. Untuk mengobati rasa rindu pada sanak famili yang berada di luar kota, keluarga ini memanfaatkan komunikasi lewat saluran pesan singkat atau video call. Kata Leo, Imlek merupakan momentum satu tahun sekali untuk berkumpul bersama keluarga. Yang muda datang ke rumah yang tua seperti tradisi Idul Fitri.
" Semoga pandemi cepat selesai . Sehingga dunia bisnis bisa kembali normal dan untuk kegiatan seperti Imlek ini bisa normal lagi. kita bisa bertemu keluarga untuk melepas rindu. Moga-moga dengan vaksinasi pandemi bisa cepat selesai," pungkasnya.
Seperti Leonardo. Ia bersama keluarga inti tetap menjalankan ritual sembahyang Tahun Baru Imlek sesuai tradisi yang berjalan di dalam rumah kerabat tertuanya di kawasan Surabaya Timur, keluarga ini berdoa bersama layaknya di dalam klenteng.
Usai santap siang bersama, mereka menyalakan dupa dan berdoa memutari sejumlah altar yang sudah disiapkan di dalam lingkungan rumah. Doa pertama mereka mengangkat dupa menghadap langit memohon pada dewa langit. Kemudian menghadap Dewi Kwan Im dan diakhiri berdoa di depan altar leluhur untuk memohon rejeki, kebahagiaan, kemakmuran, dan kesehatan sepanjang tahun 2021.
Baca Juga
Leonardo mengatakan, pada masa pandemi COVID-19 ini ia sengaja tidak menggelar kumpul keluarga secara besar-besaran. Ia kawatir muncul kluster keluarga jika semua keluarga yang dari luar kota berkumpul. "Untuk masa pandemi tidak mengundang keluarga besar, hanya keluarga inti anak-anak dari mama dan papa, sama menantu dan cucu saja," katanya.
Meski tidak meriah seperti Imlek tahun lalu, Leo mengaku kekhidmatan Imlek tetap sama. Untuk mengobati rasa rindu pada sanak famili yang berada di luar kota, keluarga ini memanfaatkan komunikasi lewat saluran pesan singkat atau video call. Kata Leo, Imlek merupakan momentum satu tahun sekali untuk berkumpul bersama keluarga. Yang muda datang ke rumah yang tua seperti tradisi Idul Fitri.
Baca Juga
" Semoga pandemi cepat selesai . Sehingga dunia bisnis bisa kembali normal dan untuk kegiatan seperti Imlek ini bisa normal lagi. kita bisa bertemu keluarga untuk melepas rindu. Moga-moga dengan vaksinasi pandemi bisa cepat selesai," pungkasnya.
(eyt)