Motor Misterius Parkir Depan Rumah Dalang Ki Anom Sebelum Peristiwa Berdarah
loading...
A
A
A
REMBANG - Polisi masih melakukan penyelidikan kasus pembunuhan terhadap keluarga seniman dalang Ki Anom Subekti di Padepokan Ongko Joyo, Desa Turusgede, Rembang , Jawa Tengah, Kamis 4 Februari 2021. Empat orang termasuk Ki Anom meregang nyawa, dalam peristiwa berdarah itu.
Empat orang tewas di antaranya Anom Subekti (65), istrinya Tri Purwati (50), anak Al Fitri Saiditina (12), dan cucu Galih Lintang Laras Kinanti (11). Posisi korban yakni istri di kamar berbeda. Sedangkan Anom Subekti, anak, dan cucu berada di dalam kamar yang sama.
Seorang warga, Sugiyono (20), pria yang ikut membantu Anom Subekti dalam bisnis gamelan, mengaku melihat sepeda motor terparkir di depan rumah korban, pada Rabu 3 Februari 2021 sekitar pukul 23.00 WIB. Namun, dia mengaku tak mengetahui persis pemilik sepeda motor tersebut.
“Saya mengira motor tersebut milik tukang pijat, karena kebiasaan Anom Subekti sering mengundang tukang pijat. Saya tak menaruh rasa curiga sama sekali,” kata Sugiyono, Jumat (5/2/2021).
Pembantaian dan pembunuhan itu baru diketahui keesokan harinya saat pembantu korban datang untuk memasak. Namun, dia terkejut karena melihat empat korban tergeletak tak bernyawa. Warga pun gempar, dan melaporkannya ke polisi.
Polisi bergerak cepat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengumpulkan barang bukti. Selain itu, juga meminta keterangan saksi-saksi. Polisi memastikan seluruh korban menjadi korban pembunuhan.
“Sebelum kejadian tidak mendengar suara mencurigakan. Namun pada tengah malam tadi, saya mendengar suara sepeda motor hilir mudik. Saya sempat terbangun karena suara knalpot motor yang berisik,” kata Sami, ketua RT setempat.
Sementara, Kapolres Rembang AKBP Kurniawan Tandi Rongre menyimpulkan bahwa keempat korban menjadi korban penganiayaan diduga akibat hantaman benda tumpul. “Rata-rata mereka menderita luka lebam di bagian kepala,” katanya.
Empat orang tewas di antaranya Anom Subekti (65), istrinya Tri Purwati (50), anak Al Fitri Saiditina (12), dan cucu Galih Lintang Laras Kinanti (11). Posisi korban yakni istri di kamar berbeda. Sedangkan Anom Subekti, anak, dan cucu berada di dalam kamar yang sama.
Seorang warga, Sugiyono (20), pria yang ikut membantu Anom Subekti dalam bisnis gamelan, mengaku melihat sepeda motor terparkir di depan rumah korban, pada Rabu 3 Februari 2021 sekitar pukul 23.00 WIB. Namun, dia mengaku tak mengetahui persis pemilik sepeda motor tersebut.
“Saya mengira motor tersebut milik tukang pijat, karena kebiasaan Anom Subekti sering mengundang tukang pijat. Saya tak menaruh rasa curiga sama sekali,” kata Sugiyono, Jumat (5/2/2021).
Pembantaian dan pembunuhan itu baru diketahui keesokan harinya saat pembantu korban datang untuk memasak. Namun, dia terkejut karena melihat empat korban tergeletak tak bernyawa. Warga pun gempar, dan melaporkannya ke polisi.
Polisi bergerak cepat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengumpulkan barang bukti. Selain itu, juga meminta keterangan saksi-saksi. Polisi memastikan seluruh korban menjadi korban pembunuhan.
“Sebelum kejadian tidak mendengar suara mencurigakan. Namun pada tengah malam tadi, saya mendengar suara sepeda motor hilir mudik. Saya sempat terbangun karena suara knalpot motor yang berisik,” kata Sami, ketua RT setempat.
Sementara, Kapolres Rembang AKBP Kurniawan Tandi Rongre menyimpulkan bahwa keempat korban menjadi korban penganiayaan diduga akibat hantaman benda tumpul. “Rata-rata mereka menderita luka lebam di bagian kepala,” katanya.
(shf)