Pemprov Jabar Tetapkan Asrama Haji Bekasi Jadi Pusat Isolasi Pasien COVID-19
loading...

Wagub Jabar, Uu Ruzhanul Ulum saat meninjau kesiapan Asrama Haji Embarkasi Bekasi sebagai pusat isolasi pasien COVID-19, Kamis (4/2/2021). Foto/Humas Pemprov Jabar
A
A
A
BEKASI - Pemprov Jawa Barat menyiapkan Asrama Haji Embarkasi Kota Bekasi sebagai pusat isolasi pasien COVID-19 tanpa gejala dan bergejala ringan.
Dalam peninjauannya ke Asrama Haji Embarkasi Bekasi, Wakil Gubernur Jabar, Uu Ruzhanul Ulum menilai sarana dan prasarana yang tersedia di asrama tersebut memadai dimana setiap kamar terdiri dari dua tempat tidur dengan ventilasi yang baik.
"Hari ini saya meninjau kesiapan Gedung Asrama Haji Embarkasi Bekasi untuk dijadikan tempat isolasi mereka yang terpapar COVID-19," kata Uu dalam keterangannya, Kamis (4/2/2021).
Uu memaparkan, total tempat tidur yang tersedia jumlahnya mencapai 210 tempat tidur yang terdiri dari 140 tempat tidur di Gedung Mina E dan 60 tempat tidur di Gedung Mina D. Sedangkan Gedung Mina C yang terdiri dari 40 kamar atau 80 tempat tidur akan digunakan untuk tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas.
Uu berharap, dengan hadirnya Asrama Haji Embarkasi Bekasi sebagai pusat isolasi pasien COVID-19, tingkat keterisian tempat tidur (bed occupancy ratio) rumah sakit rujukan COVID-19 di Kota Bekasi dapat menurun.
"Saya menyatakan (Asrama Haji Embarkasi Bekasi) ini sangat layak untuk dipakai. Sekalipun ini di wilayah Jabar, tapi kalau ada masyarakat luar Jabar kita masih menerima. Karena kita ini NKRI," tegasnya.
Uu pun menyampaikan terima kasihnya kepada Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Jabar yang telah berkontribusi dalam penanganan pandemi COVID-19 dengan menyediakan sarana yang dimilikinya itu untuk dimanfaatkan sebagai pusat isolasi.
Tak lupa, Uu mengimbau kepada masyarakat Jabar, khususnya warga Kota Bekasi untuk terus meningkatkan kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan 5M, yakni memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabut, mengurangi mobilitas, dan menghindari kerumunan. "Tidak henti kami mengingatkan perketat melaksanakan protokol kesehatan," katanya.
Baca juga: 6 Orang Positif COVID-19, Ratusan Warga Binaan Lapas Sukamiskin Termasuk Setnov Jalani Tes Swab
Sementara itu, Kepala UPT Asrama Haji Embarkasi Bekasi Dede Saiful Uyun berujar bahwa Asrama Haji Embarkasi Bekasi sudah sangat siap dimanfaatkan sebagai pusat isolasi pasien COVID-19.
Adapun fasilitas yang akan digunakan untuk penanganan COVID-19, sudah dipersiapkan sebaik mungkin, termasuk langkah sterilisasi.
Baca juga: Waspada, 500 Desa di Jawa Barat Masuk dalam Kategori Rawan Bencana Tinggi
"Mudah-mudahan apa yang telah kita rencanakan dan persiapkan bisa menjadi salah satu aspek untuk mempercepat penanganan COVID-19," kata Dede.
"Kapasitas 210 tempat tidur dari 105 kamar. Penyesuaian setiap kamar terdiri dua bed, juga ada cadangan (ekstra bed), ada tv, kulkas, kamar mandi di dalam, dan sudah steril, termasuk pendingin ruangan," imbuhnya.
Dalam peninjauannya ke Asrama Haji Embarkasi Bekasi, Wakil Gubernur Jabar, Uu Ruzhanul Ulum menilai sarana dan prasarana yang tersedia di asrama tersebut memadai dimana setiap kamar terdiri dari dua tempat tidur dengan ventilasi yang baik.
"Hari ini saya meninjau kesiapan Gedung Asrama Haji Embarkasi Bekasi untuk dijadikan tempat isolasi mereka yang terpapar COVID-19," kata Uu dalam keterangannya, Kamis (4/2/2021).
Uu memaparkan, total tempat tidur yang tersedia jumlahnya mencapai 210 tempat tidur yang terdiri dari 140 tempat tidur di Gedung Mina E dan 60 tempat tidur di Gedung Mina D. Sedangkan Gedung Mina C yang terdiri dari 40 kamar atau 80 tempat tidur akan digunakan untuk tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas.
Uu berharap, dengan hadirnya Asrama Haji Embarkasi Bekasi sebagai pusat isolasi pasien COVID-19, tingkat keterisian tempat tidur (bed occupancy ratio) rumah sakit rujukan COVID-19 di Kota Bekasi dapat menurun.
"Saya menyatakan (Asrama Haji Embarkasi Bekasi) ini sangat layak untuk dipakai. Sekalipun ini di wilayah Jabar, tapi kalau ada masyarakat luar Jabar kita masih menerima. Karena kita ini NKRI," tegasnya.
Uu pun menyampaikan terima kasihnya kepada Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Jabar yang telah berkontribusi dalam penanganan pandemi COVID-19 dengan menyediakan sarana yang dimilikinya itu untuk dimanfaatkan sebagai pusat isolasi.
Tak lupa, Uu mengimbau kepada masyarakat Jabar, khususnya warga Kota Bekasi untuk terus meningkatkan kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan 5M, yakni memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabut, mengurangi mobilitas, dan menghindari kerumunan. "Tidak henti kami mengingatkan perketat melaksanakan protokol kesehatan," katanya.
Baca juga: 6 Orang Positif COVID-19, Ratusan Warga Binaan Lapas Sukamiskin Termasuk Setnov Jalani Tes Swab
Sementara itu, Kepala UPT Asrama Haji Embarkasi Bekasi Dede Saiful Uyun berujar bahwa Asrama Haji Embarkasi Bekasi sudah sangat siap dimanfaatkan sebagai pusat isolasi pasien COVID-19.
Adapun fasilitas yang akan digunakan untuk penanganan COVID-19, sudah dipersiapkan sebaik mungkin, termasuk langkah sterilisasi.
Baca juga: Waspada, 500 Desa di Jawa Barat Masuk dalam Kategori Rawan Bencana Tinggi
"Mudah-mudahan apa yang telah kita rencanakan dan persiapkan bisa menjadi salah satu aspek untuk mempercepat penanganan COVID-19," kata Dede.
"Kapasitas 210 tempat tidur dari 105 kamar. Penyesuaian setiap kamar terdiri dua bed, juga ada cadangan (ekstra bed), ada tv, kulkas, kamar mandi di dalam, dan sudah steril, termasuk pendingin ruangan," imbuhnya.
(boy)