Hanya 2 Pekan, Perajin Ini Mampu Rangkai Kayu Jadi Kapal Nelayan
loading...
A
A
A
SURABAYA - Supriyono (47), seorang perajin kapal tradisional asal Kota Surabaya mampu merangkai kayu menjadi kapal nelayan hanya dalam dua pekan.
Kapal yang ia produksi adalah kapal jenis getek. Kapal ini biasa dipakai oleh para nelayan untuk berburu ikan di laut. Meski tergolong kecil, namun perahu tersebut mampu membawa beban hingga 1 ton.
Supri mengaku, kapal yang klotok yang saat ini diproduksi secara manual merupakan pesanan dari nelayan setempat. "Ini perahu getek buat cari ikan," katanya pada Sindonews, di Dermaga Mangrove Gunung Anyar Surabaya.
Baca juga: Optimalkan PPKM, Jalan Mayjend Sungkono Bakal Ditutup saat Weekend
Kapal sepanjang 7 meter dan lebar 1, 2 meter itu dibuat menggunakan Kayu Bangkirai. Warga Medokan Ayu Surabaya ini menjelaskan, Kayu Bangkirai merupakan jenis kayu yang kuat dan tahan terhadap perubahan cuaca.
Kayu jenis ini sering digunakan untuk konstruksi berat, salah satunya dalam pembuatan kapal. "Kapal Kayu Bangkirai ini paling lama saya garap dua minggu sudah jadi," kata dia.
Baca juga: Khawatir Tertular, Paguyuban Pengelola Mall Cito Tolak Pengoperasian Rumah Sakit COVID-19
Pembuatan kapal kloyok dari Kayu Bangkirai, lanjutnya cukup mudah. Hanya saja, ada tingkat kesulitan di awal yakni saat proses penekukan bagian bawah kapal. "Yang atas tinggal ngikuti saja," ujarnya.
Untuk harga, kapal kelotok karya Supri dijual dikisaran Rp10 juta tanpa mesin. Jika menambah mesin, ia menaikkan sesuai harga mesin di pasaran.
Kapal yang ia produksi adalah kapal jenis getek. Kapal ini biasa dipakai oleh para nelayan untuk berburu ikan di laut. Meski tergolong kecil, namun perahu tersebut mampu membawa beban hingga 1 ton.
Supri mengaku, kapal yang klotok yang saat ini diproduksi secara manual merupakan pesanan dari nelayan setempat. "Ini perahu getek buat cari ikan," katanya pada Sindonews, di Dermaga Mangrove Gunung Anyar Surabaya.
Baca juga: Optimalkan PPKM, Jalan Mayjend Sungkono Bakal Ditutup saat Weekend
Kapal sepanjang 7 meter dan lebar 1, 2 meter itu dibuat menggunakan Kayu Bangkirai. Warga Medokan Ayu Surabaya ini menjelaskan, Kayu Bangkirai merupakan jenis kayu yang kuat dan tahan terhadap perubahan cuaca.
Kayu jenis ini sering digunakan untuk konstruksi berat, salah satunya dalam pembuatan kapal. "Kapal Kayu Bangkirai ini paling lama saya garap dua minggu sudah jadi," kata dia.
Baca juga: Khawatir Tertular, Paguyuban Pengelola Mall Cito Tolak Pengoperasian Rumah Sakit COVID-19
Pembuatan kapal kloyok dari Kayu Bangkirai, lanjutnya cukup mudah. Hanya saja, ada tingkat kesulitan di awal yakni saat proses penekukan bagian bawah kapal. "Yang atas tinggal ngikuti saja," ujarnya.
Untuk harga, kapal kelotok karya Supri dijual dikisaran Rp10 juta tanpa mesin. Jika menambah mesin, ia menaikkan sesuai harga mesin di pasaran.
(boy)