Ranking 2 di Facebook Agency League, ini Strategi Sharkmind
loading...
A
A
A
Sharkmind juga memastikan bahwa marketing sebagai biaya investasi bukan pengeluaran. Sangat disayangkan jika beberapa brand tidak menjalankan iklan karena penjualannya sudah bagus. Padahal iklan adalah biaya investasi untuk memperkenalkan brand ke lebih banyak orang lagi. Dengan fitur iklan social media jika dimanfaatkan dengan benar maka berpotensi selalu mendatangkan calon customer baru tanpa melupakan customer yang sudah ada, ini di sebut marketing Funnel.
“Juga perlu berfokus pada Return of Advertising Spent (ROAS) Budget marketing yang sedikit tentunya menuntut kreativitas dalam beriklan. Sharkmind selalu memperhatikan berapa banyak uang yang kembali dari investasi biaya iklan yang di keluarkan,” kata Freddy.
Menurut Freddy, semakin banyak uang yang kembali dalam bentuk sales maka semakin besar juga investasi iklan yang di keluarkan karena iklan adalah biaya marketing untuk investasi jangka panjang.
Freddy mengingatkan, brand harus lebih dekat dengan customer. Mayoritas market Indonesia sudah melek internet, Tapi masih besar market yang belum berani belanja online langsung. Mereka masih suka berbelanja menggunakkan Whatsapp karena adanya komunikasi dua arah dan merasa dekat langsung dengan brand yang dia ingin beli.
“Cara penjualan lewat Whatsapp ini tidak banyak brand besar yang mau melakukannya. Mereka lebih menginginkan website yang lebih terotomatisasi. Padahal website tidak selalu membuat customer nyaman dalam bertransaksi,” ungkap dia.
Selain itu tidak hanya tentang iklan, kata Freddy, Sharkmind juga berdasarkan pengalamannya membantu memberikan saran dalam membangun Omnichannel membangun reseller di daerah agar customer bisa semakin dekat dengan brand.
Freddy Ferdinand lewat Sharkmind punya mimpi bisa membawa brand lokal ke pasar global. Sebab sosial media sendiri tidak hanya terkenal di Indonesia tapi juga di seluruh dunia. Jadi meski berada di Indonesia namun memasarkan produk ke seluruh dunia bukanlah hal yang mustahil.
Freddy mengatakan ini berkacamata dari pengalamannya yang sebelumnya pernah beriklan dengan menjual barang China ke seluruh dunia dengan omzet puluhan miliar rupiah.
“Membawa brand ke pasar global kuncinya menurut saya ada di kualitas produk dan channel distribusi. Karena untuk marketing sendiri, saya percaya resource kita di Indonesia sangat mampu melakukannya,” pungkas Freddy Ferdinand.
“Juga perlu berfokus pada Return of Advertising Spent (ROAS) Budget marketing yang sedikit tentunya menuntut kreativitas dalam beriklan. Sharkmind selalu memperhatikan berapa banyak uang yang kembali dari investasi biaya iklan yang di keluarkan,” kata Freddy.
Menurut Freddy, semakin banyak uang yang kembali dalam bentuk sales maka semakin besar juga investasi iklan yang di keluarkan karena iklan adalah biaya marketing untuk investasi jangka panjang.
Freddy mengingatkan, brand harus lebih dekat dengan customer. Mayoritas market Indonesia sudah melek internet, Tapi masih besar market yang belum berani belanja online langsung. Mereka masih suka berbelanja menggunakkan Whatsapp karena adanya komunikasi dua arah dan merasa dekat langsung dengan brand yang dia ingin beli.
“Cara penjualan lewat Whatsapp ini tidak banyak brand besar yang mau melakukannya. Mereka lebih menginginkan website yang lebih terotomatisasi. Padahal website tidak selalu membuat customer nyaman dalam bertransaksi,” ungkap dia.
Selain itu tidak hanya tentang iklan, kata Freddy, Sharkmind juga berdasarkan pengalamannya membantu memberikan saran dalam membangun Omnichannel membangun reseller di daerah agar customer bisa semakin dekat dengan brand.
Freddy Ferdinand lewat Sharkmind punya mimpi bisa membawa brand lokal ke pasar global. Sebab sosial media sendiri tidak hanya terkenal di Indonesia tapi juga di seluruh dunia. Jadi meski berada di Indonesia namun memasarkan produk ke seluruh dunia bukanlah hal yang mustahil.
Freddy mengatakan ini berkacamata dari pengalamannya yang sebelumnya pernah beriklan dengan menjual barang China ke seluruh dunia dengan omzet puluhan miliar rupiah.
“Membawa brand ke pasar global kuncinya menurut saya ada di kualitas produk dan channel distribusi. Karena untuk marketing sendiri, saya percaya resource kita di Indonesia sangat mampu melakukannya,” pungkas Freddy Ferdinand.
(nth)