Hasil SP2020, Mayoritas Penduduk Sulut Didominasi Generasi Z dan Milenial

Jum'at, 22 Januari 2021 - 14:03 WIB
loading...
Hasil SP2020, Mayoritas Penduduk Sulut Didominasi Generasi Z dan Milenial
Hasil SP2020, Mayoritas Penduduk Sulut Didominasi Generasi Z dan Milenial. Foto/Ist
A A A
MANADO - Struktur penduduk dapat menjadi salah satu modal pembangunan ketika jumlah penduduk usia produktif sangat besar.

Sebagaimana Jumlah penduduk di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) sesuai dengan hasil Sensus Penduduk 2020 (SP2020) tercatat pada bulan September 2020 sebanyak 2,62 Juta jiwa.

Dari jumlah tersebut mayoritas penduduk Sulut didominasi oleh generasi Z dan generasi milenial.

Plt Kepala BPS Provinsi Sulut Norma Olga Frida Regar mengatakan, proporsi generasi Z sebanyak 27,50 persen dari total populasi dan generasi milenial sebanyak 24,32 persen dari total populasi Sulut.

"Generasi milenial ini termasuk dalam usia produktif yang dapat menjadi peluang untuk mempercepat percepatan pertumbuhan ekonomi," kata Norma, Jumat (22/1/2021).

Dari sisi demografi, seluruh generasi x dan generasi milenial merupakan penduduk yang berada pada kelompok usia produktif pada tahun 2020.

Sedangkan generasi z terdiri dari penduduk usia belum produktif dan produktif. Sekitar tujuh tahun lagi, seluruh generasi z akan berada pada kelompok penduduk usia produktif.

"Hal ini merupakan peluang dan tantangan bagi Indonesia, baik di masa sekarang maupun masa depan, karena generasi inilah yang berpotensi menjadi aktor dalam pembangunan yang akan menentukan masa depan Indonesia," tutur Norma.

Persentase penduduk usia produktif (15-64 tahun) terus meningkat Pada tahun 2000. Proporsi penduduk usia produktif adalah sebesar 67,41 persen dari total populasi dan meningkat menjadi 72,28 persen pada tahun 2020.

Perbedaan yang tajam antara persentase penduduk usia produktif dan non produktif (0-14 tahun dan 65 tahun ke atas) terlihat lebih tajam di tahun 2020.

Persentase penduduk usia produktif yang lebih besar dibandingkan penduduk usia non produktif tersebut menunjukkan bahwa Sulut masih berada dalam masa bonus demografi

Lebih lanjut Norma mengatakan, bahwa pembangunan yang telah dicapai oleh Sulut selama ini memberikan dampak yang positif dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat, salah satunya
tercermin dari peningkatan usia harapan hidup penduduk Sulut.

Konsekuensi dari meningkatnya usia harapan hidup ini adalah terjadinya peningkatan persentase penduduk lanjut usia atau lansia (60 tahun ke atas).

"Persentase penduduk lansia Sulut meningkat menjadi 12.08 persen di tahun 2020 dari 8,45 persen pada 2010 berdasarkan hasil SP2010. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2020 Sulut telah memasuki era ageing population yaitu ketika persentase penduduk usia 60 tahun ke atas mencapai 10 persen ke atas," jelas Norma.

SP2020 mencatat penduduk laki-laki di Sulut sebanyak 1,34 juta orang atau 51,18 persen dari penduduk Sulut. Sementara, penduduk perempuan sebanyak 1,28 juta orang atau 48,82 persen dari penduduk Sulut.

Dengan demikian, maka rasio jenis kelamin penduduk Sulut sebesar 105, yang artinya terdapat 105 laki-laki untuk setiap 100 perempuan di Sulut pada tahun 2020.

Secara umum, rasio jenis kelamin di Sulut tahun 2020 menunjukkan pola yang semakin menurun dengan bertambahnya umur. Rasio jenis kelamin tertinggi pada kelompok umur 0-9 tahun sebesar 109 dan terendah pada kelompok umur 75 tahun ke atas yaitu sebesar 70.

Baca juga: Jumlah Penduduk Sulut Bertambah 35 Ribu Jiwa Setiap Tahun

"Rasio Jenis kelamin pada umur 75 tahun ke atas yang sebesar 70 ini mengindikasikan bahwa jumlah penduduk perempuan pada kelompok umur tersebut lebih banyak daripada jumlah penduduk laki-lakinya," ujar Norma.

Hasil SP2020 menunjukkan rasio jenis kelamin di level kabupaten/kota secara umum selaras dengan level provinsi, yaitu penduduk laki-laki lebih banyak dari pada perempuan ditunjukkan dengan rasio jenis kelamin diatas angka 100.

Baca juga: Cegah Klaster Pengungsi, Pertamina Bagikan Masker di SPBU dan Posko Pengungsian

Terdapat beberapa kabupaten/kota yang rasio jenis kelaminnya lebih lebih rendah daripada rasio jenis kelamin Provinsi Sulut.

"Kabupaten/kota tersebut adalah Manado, Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Tomohon, Minahasa Utara, Sangihe dan Minahasa. Kabupaten/kota dengan rasio jenis kelamin tertinggi adalah Bolaang Mongondow Timur diikuti Bolaang Mongondow dan Bolaang Mongondow Selatan, sedangkan kabupaten dengan rasio jenis kelamin terendah adalah Kota Manado," pungkas Norma.
(boy)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1999 seconds (0.1#10.140)