Dinkes KBB Terus Vaksinasi 1.980 Nakes yang Tersebar di RSUD dan Puskesmas
loading...
A
A
A
BANDUNG BARAT - Vaksinasi COVID-19 kepada tenaga kesehatan yang ada di Kabupaten Bandung Barat (KBB) terus dilakukan. Hingga kini dari total 3.960 dosis vaksin yang diterima, sebanyak 1.980 di antaranya sudah disebar ke puskesmas dan rumah sakit yang melaksanakan vaksinasi.
"Setelah launching secara serentak, proses vaksinasi COVID-19 sampai sekarang terus berjalan, seperti di RSUD maupun puskesmas," terang Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P), Dinas Kesehatan, KBB, Mulyana, Selasa (19/1/2021).
Baca juga: Ayah Tua Renta Digugat Anak Kandung Rp3 Miliar, Dipapah Jalani Sidang Pengadilan
Menurutnya, pada tahap pertama ini ada 1.980 tenaga kesehatan yang bakal mendapatkan vaksinasi. Pihaknya menargetkan pelaksanaan vaksinasi tahap pertama selesai pada bulan Februari mendatang. Setelah itu akan dilanjutkan dengan vaksinasi terhadap tenaga kesehatan tersisa yang belum terdata.
"Jadi, total vaksin sebanyak itu adalah untuk dua tahap penyuntikan. Targetnya Februari bisa selesai sehingga bisa dilanjutkan kepada nakes yang belum masul dalam data vaksinasi," sambungnya.
Disinggung soal pelaksanaan vaksinasi kepada 10 pejabat daerah dan Forkopimda KBB, semua berjalan normal dan tidak ada keluhan dari mereka. Meskipun pihaknya terus memantau dan meminta kepada yang disuntik untuk melaporkan jika ada efek samping yang berkepanjangan.
Baca juga: Kasus Positif COVID-19 Selama PPKM di Cimahi Turun dan Angka Kesembuhan Naik
"Hingga saat ini belum ditemukan Kasus Ikutan Pasca-Imunisasi (KIPI). Semuanya aman, karena memang vaksin ini sudah menjalani uji lab yang ketat," ucapnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Bandung Barat (KBB), Rismanto, mengaku tidak mengalami efek samping apapun usai menjalani vaksinasi COVID-19 pada Kamis (14/1/2021). Dirinya tetap beraktivitas seperti biasa menjalani rutinitas kedinasan, karena kondisi badannya sehat dan tidak merasakan gejala yang aneh.
"Alhamdulillah badan sehat, tidak ada efek samping pegal-pegal atau gejala lainnya," ucapnya singkat
"Setelah launching secara serentak, proses vaksinasi COVID-19 sampai sekarang terus berjalan, seperti di RSUD maupun puskesmas," terang Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P), Dinas Kesehatan, KBB, Mulyana, Selasa (19/1/2021).
Baca juga: Ayah Tua Renta Digugat Anak Kandung Rp3 Miliar, Dipapah Jalani Sidang Pengadilan
Menurutnya, pada tahap pertama ini ada 1.980 tenaga kesehatan yang bakal mendapatkan vaksinasi. Pihaknya menargetkan pelaksanaan vaksinasi tahap pertama selesai pada bulan Februari mendatang. Setelah itu akan dilanjutkan dengan vaksinasi terhadap tenaga kesehatan tersisa yang belum terdata.
"Jadi, total vaksin sebanyak itu adalah untuk dua tahap penyuntikan. Targetnya Februari bisa selesai sehingga bisa dilanjutkan kepada nakes yang belum masul dalam data vaksinasi," sambungnya.
Disinggung soal pelaksanaan vaksinasi kepada 10 pejabat daerah dan Forkopimda KBB, semua berjalan normal dan tidak ada keluhan dari mereka. Meskipun pihaknya terus memantau dan meminta kepada yang disuntik untuk melaporkan jika ada efek samping yang berkepanjangan.
Baca juga: Kasus Positif COVID-19 Selama PPKM di Cimahi Turun dan Angka Kesembuhan Naik
"Hingga saat ini belum ditemukan Kasus Ikutan Pasca-Imunisasi (KIPI). Semuanya aman, karena memang vaksin ini sudah menjalani uji lab yang ketat," ucapnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Bandung Barat (KBB), Rismanto, mengaku tidak mengalami efek samping apapun usai menjalani vaksinasi COVID-19 pada Kamis (14/1/2021). Dirinya tetap beraktivitas seperti biasa menjalani rutinitas kedinasan, karena kondisi badannya sehat dan tidak merasakan gejala yang aneh.
"Alhamdulillah badan sehat, tidak ada efek samping pegal-pegal atau gejala lainnya," ucapnya singkat
(msd)