Rapid Test, Tujuh Tenaga Medis di Gunungkidul Reaktif Corona
loading...
A
A
A
GUNUNGKIDUL - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul menggelar rapid test massal untuk menekan penyebaran COVID-19 di wilayahnya. Hasil sementara menunjukkan bahwa tujuh tenaga medis di Puskesmas Paliyan 1 Gunungkidul reaktif corona.
Juru Bicara Penanganan Covid-19 Pemkab Gunungkidul , Dewi Irawaty mengatakan, setelah diketahui reaktif corona, tujuh tenaga medis tersebut langsung melakukan isolasi mandiri. Meski sebagai tenaga medis isolasi mandiri, tapi Pemkab Gunungkidul menjamin pelayanan kesehatan di Puskesmas Paliyan 1.
"Jadi layanan kesehatan buka seperti biasa. Dan mereka yang positif langsung isolasi mandiri," katanya kepada wartawan di Wonosari, Jumat (15/5/2020).( )
Dewi berharap masyarakat tetap tenang dan tidak perlu takut ke Puskesmas Paliyan 1. Protokol kesehatan telah dilakukan dan tenaga medis lainnya dinyatakan negatif.
Dijelaskan, rapid test massal yang digelar Pemkab Gunungkidul memang diprioritaskan untuk tenaga medis, tracing jamaah tabligh, orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP), tracing Indogrosir, dan tracing warga yang melakukan kontak langsung pasien positif. "Kita siapkan 2.000 alat rapid diagnostic test (RDT) untuk melakukan rapid test massal ini," katanya.
Hingga hari ini, jumlah warga yang dinyatakan positif hasil rapid test sebanyak 106 orang. Sedangkan warga dengan status orang tanpa gejala (OTG) serta menjalani karantina di RSUD Saptosari sebanyak 9 orang.( )
Juru Bicara Penanganan Covid-19 Pemkab Gunungkidul , Dewi Irawaty mengatakan, setelah diketahui reaktif corona, tujuh tenaga medis tersebut langsung melakukan isolasi mandiri. Meski sebagai tenaga medis isolasi mandiri, tapi Pemkab Gunungkidul menjamin pelayanan kesehatan di Puskesmas Paliyan 1.
"Jadi layanan kesehatan buka seperti biasa. Dan mereka yang positif langsung isolasi mandiri," katanya kepada wartawan di Wonosari, Jumat (15/5/2020).( )
Dewi berharap masyarakat tetap tenang dan tidak perlu takut ke Puskesmas Paliyan 1. Protokol kesehatan telah dilakukan dan tenaga medis lainnya dinyatakan negatif.
Dijelaskan, rapid test massal yang digelar Pemkab Gunungkidul memang diprioritaskan untuk tenaga medis, tracing jamaah tabligh, orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP), tracing Indogrosir, dan tracing warga yang melakukan kontak langsung pasien positif. "Kita siapkan 2.000 alat rapid diagnostic test (RDT) untuk melakukan rapid test massal ini," katanya.
Hingga hari ini, jumlah warga yang dinyatakan positif hasil rapid test sebanyak 106 orang. Sedangkan warga dengan status orang tanpa gejala (OTG) serta menjalani karantina di RSUD Saptosari sebanyak 9 orang.( )
(abd)