Jubir Covid-19 Bantah Kabar Santri Asal Lutra Positif Corona

Jum'at, 17 April 2020 - 10:39 WIB
loading...
Jubir Covid-19 Bantah...
Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Luwu Utara, Komang Krisna. Foto/Istimewa
A A A
MASAMBA - Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Luwu Utara (Lutra), Komang Krisna, membantah informasi yang menyebutkan bahwa santri salah satu pesantren di Jawa Timur asal daerahnya positif corona. Diketahui santri itu bersama sekitar 40 santri lainnya menjalani rapid test di Kota Makassar, Sulsel.

“Informasi yang beredar bahwa satu santri asal Luwu Utara positif covid-19 berdasarkan hasil rapid test itu tidak benar,” kata Komang, dilansir dari laman resmi Pemkab Lutra yang dilihat SINDOnews, Jumat (17/4/2020).

Menurut dia, yang benar adalah saat 40 santri ini tiba di Makassar memang dilakukan pemeriksaan cepat. Termasuk terhadap santri asal Lutra. Namun, lanjut dia, hasil rapid testnya tidak jelas, sehingga belum bisa diambil kesimpulan bahwa santri ini positif atau negatif covid-19.

“Rapid testnya kan di bandara. Nah, hasil rapid testnya ini tidak jelas alias buram. Saat mau diperiksa ulang oleh pihak Dinkes Provinsi, orangnya sudah tidak ada,” terang Komang.

Kenapa nama santri ini bisa masuk di WhatsApp grup yang saat ini viral? Komang membeberkan bahwa menurut informasi dari Dinkes Sulsel yang melakukan pemeriksaan cepat, ada teman santri ini yang memasukkan namanya ke dalam pusat informasi call center bahwa hasilnya positif. “Ini yang membuat viral, padahal kan belum jelas,” terangnya.

Ia melanjutkan pihaknya akan menemui santri itu hari ini di kediamannya saat tiba di Masamba guna melakukan rapid test ulang. “Saat ini yang bersangkutan masih dalam perjalanan ke Luwu Utara. Barusan dr. Erwan dari Dinkes Provinsi meminta kami untuk melakukan rapid test ulang,” jelas dia.

Tak hanya rapid test, pihaknya juga akan mengambil sampel swab hidung dan tenggorokan untuk dilakukan pemeriksaan PCR guna memastikan positif atau negatif covid-19. “Insya Allah, besok kita langsung investigasi. Kita lakukan rapid test ulang sesuai anjuran Dinkes Provinsi, kemudian pengambilan sampel swab hidung dan tenggorokan. Kalau hasil rapid testnya positif, maka dia masuk ODP,” tandasnya.
(tri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1628 seconds (0.1#10.140)