BNPB Mencatat Jumlah Pengungsi Gunung Merapi Sebanyak 1.342 Jiwa

Jum'at, 08 Januari 2021 - 13:23 WIB
loading...
BNPB Mencatat Jumlah...
BNPB mencatat jumlah pengungsi Gunung Merapi mencapai 1.342 jiwa.Foto/dok
A A A
JAKARTA - Data Pusat Pengendalian Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana hingga Kamis (7/1/2021) pukul 22.00 WIB, jumlah warga yang mengungsi akibat aktivitas vulkanik Gunung Merapi berjumlah 1.342 Jiwa. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati mengatakan para pengungsi ini tersebar 9 titik pos pengungsian.

Raditya juga mengatakan bahwa pemerintah daerah di 4 kabupaten Sleman, Magelang, Boyolali dan Klaten telah memfasilitasi evakuasi, khususnya kelompok rentan.

“Menyikapi aktivitas vulkanik, pemerintah daerah di 4 kabupaten, Sleman, Magelang, Boyolali dan Klaten telah memfasilitasi evakuasi, khususnya kelompok rentan,” ungkapnya dalam keterangan yang diterima Sindo Media, Jumat (8/1/2021).

(Baca juga: Jumat Siang, Gunung Merapi Terus Bergolak 5 Kali Muntahkan Guguran Lava )

Sementara itu, dilaporkan puncak Gunung Merapi yang berada di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah tampak jelas dari kamera Pengamatan Gunung Merapi (PGM) di Desa Jrakah, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, pada hari ini. Guguran awan panas belum terpantau pada hari.

Pemandangan puncak Merapi juga dapat dipantau dari PGM Ngepos, Babadan dan Kaliurang. Situasi ini berbeda dibandingkan satu hari sebelumnya pada Kamis (7/1/2021). Berdasarkan laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Gunung Merapi teramati asap berwarna putih dengan intensitas sedang ingga tebal dari kawah.

Di samping itu, guguran lava pijar teramati 19 kali yang mengarah ke Sungai Krasak. Sedangkan awan panas, sebanyak 4 kali mengarah ke Sungai Krasak dengan luncuran maksimum 400 meter. Berikut ini rekaman seismograf sepanjang Kamis, 7 Januari 2021, 4 kali gempa awan panas guguran, 117 kali gempa guguran, 99 kali gempa hembusan, 251 gempa hybrid, 45 kali gempa vulkanik dangkal dan 3 kali gempa tektonik jauh.

Sementara itu, notifikasi terkait aktivitas vulkanik terhadap penerbangan atau volcano observatory notice for aviation (VONA) terakhir terkirim berupa kode warna ‘Orange.’ Kode warna ini mengindikasikan kateogri membahayakan penerbangan.

(Baca juga: Selama 6 Jam Terjadi 10 kali Guguran Lava Pijar di Merapi, Jarak Luncur Mulai Dekati 1 Km )

Rekomendasi yang diberikan yaitu pesawat diminta untuk menghindari wilayah sekitar awan panas. Kode ini terbit pada tanggal 7 Januari 2021, pukul 09.57 WIB. Abu vulkanik teramati dengan ketinggian 3.168 m di atas permukaan laut atau sekitar 200 di tas puncak.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1350 seconds (0.1#10.140)