Tips Jitu Melamar Kerja di Tengah Pandemi COVID-19

Jum'at, 08 Januari 2021 - 13:08 WIB
loading...
A A A
“Melihat kesesuaian pelamar dengan budaya dan nilai organisasi tersebut bisa melalui wawancara atau penilaian psikotes,” jelas Luki.

5. Percaya Diri
Masing-masing orang memiliki karakter tersendiri. Ketika tahap wawancara maka pelamar perlu menunjukkan sisi positif dari dirinya. Ketika ditanyai pengalaman, maka jawab dengan percaya diri agar dapat meyakinkan interviewer bahwa pelamar tersebut bisa bekerja dan layak dipertimbangkan.

“Saat kita melakukan wawancara, sebenarnya itu merupakan momen kita jualan diri sendiri agar layak dipertimbangkan sebagai kandidat yang potensial,” ungkapnya.

Selain itu, penampilan ketika melakukan interview yang terpenting adalah rapi dan bersih. Tidak perlu mahal atau aneh. Pemakaian make-up juga tidak perlu terlalu tebal. Kemudian, duduk tegak. Kaki menyilang tidak masalah, namun duduk harus tegak.

“Jangan gugup ketika wawancara, karena nanti nge-blank dan jadi lupa semuanya. Anggap saja pewawancara ingin tau diri kita itu seperti apa,” ucapnya.

6. Media Sosial

Media sosial juga diperhatikan oleh recruiter di beberapa perusahaan, terutama media sosial populer seperti Instagram dan LinkedIn. Hal tersebut karena media sosial mencerminkan bagaimana karakteristik kandidatnya. Jika akun digunakan untuk berjualan, hal tersebut masih baik-baik saja, atau jika akun jarang upload juga masih diwajari karena tidak semua orang suka memamerkan sesuatu.

“Kalau BUMN biasanya akan melihat apakah ada ujaran kebencian dan provokasi dalam postingan para pelamar, itu biasanya kita hindari,” katanya

Beberapa perusahaan besar juga sudah melakukan background check melalui media sosial agar tidak kecolongan. Perusahaan tidak ingin kandidat yang direkrut justru menjadi provokator.
(msd)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1093 seconds (0.1#10.140)