Hari Ini, Jatim Catat Kematian COVID-19 Terbanyak Nasional
loading...
A
A
A
SURABAYA - Data Kementerian Kesehatan ( Kemenkes ) mencatat terjadi penambahan kasus kematian akibat COVID-19 di Jawa Timur ( Jatim ), Kamis (7/1/2021). Jumlahnya sebanyak 68 kasus. Jumlah itu merupakan tertinggi secara nasional.
Lalu disusul Jawa Tengah (Jateng) 47 kasus dan Lampung 17 kasus. Dengan penambahan tersebut, jumlah total kematian pasien positif COVID-19 di Jatim sebanyak sebanyak 6.241 orang. Jumlah itu juga yang tertinggi dibanding provinsi lain di Indonesia. Disusul Jateng 3.935 kasus dan DKI Jakarta 3.403 kasus. (Baca Juga: Gawat, Kematian Akibat COVID-19 di Jatim Terus Naik, Kini Jadi 6,96%)
“Kami mengimbau kepada masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan (prokes) COVID-19. Karena hanya dengan cara disiplin prokes yang efektif mencegah penularanCOVID-19,” kata Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak, Kamis (7/1/2021).
Data Kemenkes juga menyebutkan, kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Jatim di hari yang sama bertambah 948 kasus. Sehingga, jumlah warga Jatim yang terinfeksiCOVID-19saat ini mencapai 89.590 kasus. Jumlah tersebut merupakan yang tertinggi setelah DKI Jakarta yang sebanyak 197.699 kasus dan Jawa Barat (Jabar) sebanyak 92.547 kasus. (Baca Juga: Presiden Jokowi Minta Gubernur Divaksinasi Pertama, Ganjar: Saya Siap!)
Sedangkan yang terkonfirmasi sembuh bertambah 857 orang. Secara total, jumlah pasien yang sembuh di Jatim sebanyak 77.102 orang. Angka kesembuhan itu juga yang tertinggi setelah DKI Jakarta sebanyak 176.736 orang dan Jabar 78.729 orang. “Kami akan terus meningkatkan kapasitas rawat bagi pasien COVID-19. Di sisi lain, kami juga terus berupaya mengendalikan angka penyebaran COVID-19,” ungkapnya.
Sebelumnya, Emil meninjau kesiapan dua tempat isolasi pasien COVID-19. Yakni di Asrama Haji Surabaya dan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jatim. (Baca Juga: COVID-19 Merajalela, Ribuan Prajurit dan PNS Brigif 2 Marinir di Rapid Test)
Menurut Emil, di Asrama Haji Surabayaterdapat kapasitas yang cukup memadai untuk mengantisipasi jika ada tambahan kasus yang besar. Dimana, yang harus masuk ke sini adalah pasien terkonfirmasi positif COVID-19 yang kondisinya ringan dan tanpa gejala. “Kami mengapresiasi upaya Pemkot Surabaya untuk memastikan ketersediaan Asrama Haji ini bagi pasien COVID-19," katanya.
Sementara di BPSDM Jatim, telah disiapkan sebanyak 3 asrama yang diperuntukkan bagi tempat isolasi mandiri. Namun bila pasien melonjak, maka BPSDM Jatim akan memungsikan sebanyak 6 asrama. Serta ruang lain seperti ruang kelas dan ruang makan. “Sehingga diharapkan mampu menambah kapasitas sebanyak 100 bed lagi,” pungkasnya.
Lalu disusul Jawa Tengah (Jateng) 47 kasus dan Lampung 17 kasus. Dengan penambahan tersebut, jumlah total kematian pasien positif COVID-19 di Jatim sebanyak sebanyak 6.241 orang. Jumlah itu juga yang tertinggi dibanding provinsi lain di Indonesia. Disusul Jateng 3.935 kasus dan DKI Jakarta 3.403 kasus. (Baca Juga: Gawat, Kematian Akibat COVID-19 di Jatim Terus Naik, Kini Jadi 6,96%)
“Kami mengimbau kepada masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan (prokes) COVID-19. Karena hanya dengan cara disiplin prokes yang efektif mencegah penularanCOVID-19,” kata Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak, Kamis (7/1/2021).
Data Kemenkes juga menyebutkan, kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Jatim di hari yang sama bertambah 948 kasus. Sehingga, jumlah warga Jatim yang terinfeksiCOVID-19saat ini mencapai 89.590 kasus. Jumlah tersebut merupakan yang tertinggi setelah DKI Jakarta yang sebanyak 197.699 kasus dan Jawa Barat (Jabar) sebanyak 92.547 kasus. (Baca Juga: Presiden Jokowi Minta Gubernur Divaksinasi Pertama, Ganjar: Saya Siap!)
Sedangkan yang terkonfirmasi sembuh bertambah 857 orang. Secara total, jumlah pasien yang sembuh di Jatim sebanyak 77.102 orang. Angka kesembuhan itu juga yang tertinggi setelah DKI Jakarta sebanyak 176.736 orang dan Jabar 78.729 orang. “Kami akan terus meningkatkan kapasitas rawat bagi pasien COVID-19. Di sisi lain, kami juga terus berupaya mengendalikan angka penyebaran COVID-19,” ungkapnya.
Sebelumnya, Emil meninjau kesiapan dua tempat isolasi pasien COVID-19. Yakni di Asrama Haji Surabaya dan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jatim. (Baca Juga: COVID-19 Merajalela, Ribuan Prajurit dan PNS Brigif 2 Marinir di Rapid Test)
Menurut Emil, di Asrama Haji Surabayaterdapat kapasitas yang cukup memadai untuk mengantisipasi jika ada tambahan kasus yang besar. Dimana, yang harus masuk ke sini adalah pasien terkonfirmasi positif COVID-19 yang kondisinya ringan dan tanpa gejala. “Kami mengapresiasi upaya Pemkot Surabaya untuk memastikan ketersediaan Asrama Haji ini bagi pasien COVID-19," katanya.
Sementara di BPSDM Jatim, telah disiapkan sebanyak 3 asrama yang diperuntukkan bagi tempat isolasi mandiri. Namun bila pasien melonjak, maka BPSDM Jatim akan memungsikan sebanyak 6 asrama. Serta ruang lain seperti ruang kelas dan ruang makan. “Sehingga diharapkan mampu menambah kapasitas sebanyak 100 bed lagi,” pungkasnya.
(nic)