1 Tewas dan Belasan Lainnya Dirawat di Puskesmas Akibat Keracunan Makanan di Ciamis
loading...
A
A
A
CIAMIS - Belasan warga Dusun Cibiru, Desa kawali, Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis , Jawa Barat, terpaksa mendapatkan perawatan medis akibat keracunan makanan usai menyantap hidangan pada prosesi hajatan warga.
(Baca juga: Waduh, 4 Warga Konawe Selatan Keracunan Usai Minum Kopi Hitam )
Bahkan akibat keracunan makanan tersebut, satu warga meninggal dunia. Kepala UPTD Puskesmas Kawali, Nur Kafrini Kusna menjelaskan, jumlah warga yang diduga keracunan makanan sebanyak 17 orang.
"Dari 17 orang yang keracunan tersebut, tujuh di antaranya menjalani perawatan di Puskemas Kawali, dan dua orang lainnya dirawat di RSU Dadi Keluarga Ciamis . Sisanya menjalani perawatan di rumahnya masing-masing, karena kondisi mereka sudah berangsur membaik," terangnya.
Dia juga mengatakan, telah mengambil contoh makanan yang disajikan dalam hajatan tersebut, untuk diuji di laboratorium. "Kami ambil contoh makanan yang dihidangkan, dan diuji di laboratorium, untuk mengetahui penyebab keracunan ini," tuturnya.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis , Bayu Yudiawan membenarkan adanya peristiwa keracunan tersebut. Dia mendapatkan laporan dari Puskesmas Kawali, ada puluhan beberapa warga yang mengalami gejala mual, pusing, muntah, dan diare.
(Baca juga: Baru Jabat Wakil Dekan 2 Hari, Dosen Unpad Dicopot Dari Jabatannya Karena Pernah Jadi Pengurus HTI )
"Setelah ditelusuri ternyata semua korban yang mengalami gejala tersebut memberikan keterangan yang sama, bahwa keluhan terjadi setelah mengkonsumsi makanan dari acara hajatan warga," terangnya.
Selian itu, Bayu juga mengungkapkan, satu dari mereka yang dirawat meninggal dunia, meski belum ada keterangan resmi akibat keracunan dari makan makanan hajatan warga tersebut.
(Baca juga: Pecel Termahal di Dunia Asal Kediri Sebungkus 'Rp6 Juta', Selalu Ramai Didatangi Penggila Kuliner )
"Ada orang meninggal dunia tapi penyebab utama kematian belum bisa disimpulkan akibat keracunan atau bukan. Saat ini masih proses penyelidikan epidemiologi, dan pengumpulan evidence base pemeriksaan 10 sample makanan dan minuman, serta uji medis laboratoris," tegasnya.
(Baca juga: Waduh, 4 Warga Konawe Selatan Keracunan Usai Minum Kopi Hitam )
Bahkan akibat keracunan makanan tersebut, satu warga meninggal dunia. Kepala UPTD Puskesmas Kawali, Nur Kafrini Kusna menjelaskan, jumlah warga yang diduga keracunan makanan sebanyak 17 orang.
"Dari 17 orang yang keracunan tersebut, tujuh di antaranya menjalani perawatan di Puskemas Kawali, dan dua orang lainnya dirawat di RSU Dadi Keluarga Ciamis . Sisanya menjalani perawatan di rumahnya masing-masing, karena kondisi mereka sudah berangsur membaik," terangnya.
Dia juga mengatakan, telah mengambil contoh makanan yang disajikan dalam hajatan tersebut, untuk diuji di laboratorium. "Kami ambil contoh makanan yang dihidangkan, dan diuji di laboratorium, untuk mengetahui penyebab keracunan ini," tuturnya.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis , Bayu Yudiawan membenarkan adanya peristiwa keracunan tersebut. Dia mendapatkan laporan dari Puskesmas Kawali, ada puluhan beberapa warga yang mengalami gejala mual, pusing, muntah, dan diare.
(Baca juga: Baru Jabat Wakil Dekan 2 Hari, Dosen Unpad Dicopot Dari Jabatannya Karena Pernah Jadi Pengurus HTI )
"Setelah ditelusuri ternyata semua korban yang mengalami gejala tersebut memberikan keterangan yang sama, bahwa keluhan terjadi setelah mengkonsumsi makanan dari acara hajatan warga," terangnya.
Selian itu, Bayu juga mengungkapkan, satu dari mereka yang dirawat meninggal dunia, meski belum ada keterangan resmi akibat keracunan dari makan makanan hajatan warga tersebut.
(Baca juga: Pecel Termahal di Dunia Asal Kediri Sebungkus 'Rp6 Juta', Selalu Ramai Didatangi Penggila Kuliner )
"Ada orang meninggal dunia tapi penyebab utama kematian belum bisa disimpulkan akibat keracunan atau bukan. Saat ini masih proses penyelidikan epidemiologi, dan pengumpulan evidence base pemeriksaan 10 sample makanan dan minuman, serta uji medis laboratoris," tegasnya.
(eyt)