Ganjar Pesan 100 GeNose UGM, Dipasang di Semua Fasilitas Kesehatan Jateng

Selasa, 05 Januari 2021 - 16:26 WIB
loading...
Ganjar Pesan 100 GeNose...
Gubernur Jateng, Ganjar Pranomo datang ke UGM Science Techno Park (STP) Karangmojo, Purwomartani, Kalasan, Sleman, DIY, Selasa (5/1/2020). Foto/SINDOnews/Priyo Setyawan
A A A
YOGYAKARTA - Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo mengatakan semua puskesmas dan fasilitas kesehatan yang ada di Jateng akan diberi fasilitas GeNose C19 , alat pendeteksi cepat COVID-19 dengan embusan napas.

(Baca juga: Dapat Izin Edar, Nantinya Tes COVID-19 dengan GeNose UGM hanya Rp15-25 Ribu)

Selain cepat mendeteksi sesorang positif atau negatif COVID-19 dan meningkatkan kapasitas surveillance untuk mengetahui berapa jumah yang terpapar COVID-19. Alat ini juga dapat mendekteksi gejala penyakit lainnya. Sehingga alat ini sangat penting bukan hanya di masa sekarang, namun juga di masa mendatang.

(Baca juga: GeNose UGM Mulai Didistribusikan ke Rumah Sakit dan Pesantren)

“Karena itu setelah ada izin edar, kami langsung pesan GeNose,” kata Ganjar usai mengunjungi lokasi produksi GeNose C19 di UGM Science Techno Park (STP) di Karangmojo, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Selasa (5/1/2020).

Dia menjelaskan, pengunaan GeNose C19 di lini depan fasilitas kesehahatan ini juga sebagai keputusan politik agar tidak bergantung dengan alat buatan negara lain dengan biaya mahal. Sehingga bisa mandiri dengan buatan sendiri. “Kami tadi memesan 100 unit GeNose C19. Namun saat ini baru ada 35 unit, sebab baru berprodusi 10 hari setelah surat izin edar keluar,” paparnya.

Ganjar mengungkapkan, jika kapasitas produksi sudah mencukupi, diharapkan lebih banyak alat GeNose C19 yang dapat diterapkan di puskesmas dan juga fasilitas umum di Jawa Tengah.

"Kalau semua puskesmas bisa, itu bagus sekali. Tempat umum juga, tapi itu prioritas berikutnya karena saat ini produksinya belum banyak," terangnya.

Dia berharap pemerinta harus berpihak pada karya anak bangsa, yaitu dengan menggerakkan daerah-daerah untuk menggunakan alat ini untuk meningkatkan surveillance di tingkat daerah.

"Di kondisi saat ini di mana pandemi terus meningkat, negara harus berpihak. Keberanian pemerintah dalam memutuskan menjadi penting," terangnya.

Ganjar mengunjungi STP UGM bersama perwakilan dari Dinas Kesehatan Jawa Tengah dan RSUP Dr Kariadi Semarang untuk melihat langsung cara kerja GeNose C19 serta aktivitas produksi yang dilakukan.

Ketua tim peneliti GeNose UGM, Prof Kuwat Triyana mengatakan produksi GeNose C19 diutamakan kepada pemerintah serta perusahaan yang akan memanfaatkannya untuk melakukan deteksi kepada banyak orang.

“Kita tidak merekomendasikan alat ini untuk dimiliki pribadi. Bukannya kita tidak butuh uang, tapi ini kita alokasikan agar dalam sehari alat ini dapat menguji 120 hingga 200 orang. Kalau kita punya 10 ribu itu, maka 2 juta orang sehari,” paparnya.

Alat yang sudah memperoleh paten dalam negeri ini, terangnya, memiliki sejumlah perbedaan dengan alat serupa yang sudah dikembangkan di beberapa negara. Di antaranya dalam penggunaan kantong penampung napas yang terpisah dari alat GeNose C19. Sehingga mengurangi kemungkinan transmisi virus COVID-19.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1800 seconds (0.1#10.140)