Dapat Izin Edar, Nantinya Tes COVID-19 dengan GeNose UGM hanya Rp15-25 Ribu

Sabtu, 26 Desember 2020 - 15:22 WIB
loading...
Dapat Izin Edar, Nantinya...
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X mencoba GeNose buatan tim riset UGM di Kepatihan, Yogyakarta, Senin (12/10/2020). Foto/HO/Humas UGM
A A A
YOGYAKARTA - Kementerian Kesehatan telah memberikan izin edar alat pendeteksi COVID-19 berbasis embusan napas GeNose buatan tim riset Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Temuan baru tersebut kini siap dipasarkan.

(Baca juga: Biaya Tes COVID-19 dengan GeNose Buatan UGM Bisa Lebih Murah dari PCR)

Izin edar GeNose tersebut tertuang dengan nomor Kemenkes RI AKD 20401022883 yang telah terbit pada Kamis (24/12/2020). "Alhamdulillah, berkat doa dan dukungan luar biasa dari banyak pihak GeNose C19 secara resmi mendapatkan izin edar untuk mulai dapat pengakuan oleh regulator, yakni Kemenkes dalam membantu penanganan COVID-19 melalui skrining cepat," kata Ketua Tim Pengembang GeNose UGM, Prof Kuwat Triyana, Sabtu (26/12/2020).

(Baca juga: Tim Peneliti UGM: GeNose Memiliki Akurasi 95% dalam Mendeteksi COVID-19)

Dengan turunnya izin edar ini, maka tim akan melakukan penyerahan GeNose C19 hasil produksi massal batch pertama yang didanai oleh Badan Intelijen Negara (BIN) dan Kemenristek/BRIN untuk didistribusikan.
Dapat Izin Edar, Nantinya Tes COVID-19 dengan GeNose UGM hanya Rp15-25 Ribu

Alat pendeteksi COVID-19 berbasis embusan napas, GeNose buatan tim riset Universitas Gadjah Mada (UGM). Foto/Humas UGM

Kuwat menjelaskan nantinya biaya tes dengan GeNose C19 cukup murah, hanya sekitar Rp15.000 hingga Rp25.000. Hasil tes juga sangat cepat, yakni sekitar 2 menit, serta tidak memerlukan reagen atau bahan kimia lainnya. Selain itu, pengambilan sampel tes berupa embusan napas juga dirasakan lebih nyaman dibandingkan usap atau swab.

Kuwat berharap dengan jumlah GeNose C19 yang masih terbatas mampu memberikan dampak maksimal. Dengan 100 unit batch pertama yang akan dilepas, maka diharapkan dapat melakukan 120 tes per alat atau totalnya 12.000 orang sehari. Angka 120 tes per alat itu dari estimasi bahwa setiap tes membutuhkan 3 menit termasuk pengambilan napas. "Sehingga, 1 jam dapat mengetes 20 orang dan bila efektif alat bekerja selama 6 jam," paparnya.

Hal ini bisa terwujudu apabila distribusi GeNose C19 dilakukan tepat sasaran, seperti di bandara, stasiun kereta, dan tempat keramaian lainnya termasuk di rumah sakit, termasuk ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang dapat mobile mendekati suspect COVID-19.

Dia menegaskan setelah mendapatkan izin edar GeNose C19 akan segera diproduksi massal.
Namun, saat ini belum memungkinkan pengadaan GeNose C19 untuk keperluan pribadi.

Tim Pengembang GeNose berharap bila ada 1.000 unit, maka akan mampu melakukan tes sebanyak 120.000 orang sehari. Apabila ada 10.000 unit (sesuai target di akhir Februari 2021), maka Indonesia akan menunjukkan jumlah tes COVID-19 per hari terbanyak di dunia, yakni 1,2 juta orang per hari.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2662 seconds (0.1#10.140)