Masjid yang terletak di Jakabaring ini didirikan oleh Persatuan Islam Thionghoa Indonesia di Palembang, setelah mendapat tanah hibah dari pemerintah daerah.
Masjid dibangun untuk mengenang seorang Laksamana Tiongkok dari kepercayaan Kaisar Yonghe beragama islam.
"Keberadaan masjid ini juga menjadi simbol syiar agama islam di Kota Pempek dan juga bukti pluralisme masyarakat di Bumi Sriwijaya," jelas pemerhati budaya dan sejarah Kota Palembang Noverta Salyadi kepada SINDOnews.
Baca Juga:
Dalam sejarahnya Cheng Ho yang berasal dari negeri Yunan ini telah 3 kali datang ke Kota Palembang untuk berdagang sambil menyebarkan agama Islam.
Arsitektur masjid ini terbilang unik, dimana bangunannya menggunakan perpaduan budaya China, lokal dan Arab sehingga terasa memiliki nilai estetika yang sangat tinggi.
"Terutama di hari Jumat, masjid ini penuh jamaah untuk melaksanakan salat Jumat. Apalagi di bulan suci Ramadan. Banyak jamaah masjid yang datang untuk salat dan ibadah sunah di masjid," kata penulis sejumlah media nasional ini.
Tak ayal, keberadaan masjid ini bukan hanya dijadikan untuk siar keagamaan dari umat muslim di Palembang dan sekitarnya, seperti kajian ilmu ilmu keislaman tetapi juga mampu memberikan hubungan keharmonisan antar masyarakat lokal dan masyarakat Tionghoa di Palembang.