Musim Penghujan, BPBD Mabar Pantau Sejumlah Lokasi Rawan Longsor
loading...
A
A
A
LABUAN BAJO - Memasuki musim penghujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Manggarai Barat memantau sejumlah titik lokasi rawan bencana tanah longsor di sekitar Labuan Bajo.
Hasil pantauan menemukan sejumlah titik rentan terhadap bencana tanah longsor di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
Pemantauan dilakukan di lokasi rawan bencana yakni di ruas jalan Trans Flores Labuan Bajo - Ruteng. Intensitas hujan yang cukup tinggi dikhawatirkan dapat menyebabkan kejadian tanah longsor di rute jalan tersebut.
Pemantauan juga dilakukan di salah satu lokasi rawan longsor di Desa Wae Lolos, Kecamatan Sano Nggoang.
"Tahun 2019, pada lokasi ini diketahui terjadi tanah longsor meski tidak menimbulkan korban jiwa. Namun, kondisi badan jalan sebagian terkikis. Dikhawatirkan akan bertambah parah seiring masuk musim penghujan," tutur Staf Kedaruratan dan Logistik BPBD Mabar Hans Mboeik.
(Baca juga: COVID-19 Renggut 34 Nyawa di Tarakan Kalimantan Utara)
Pemantauan juga dilakukan di sepanjang ruas jalan Kampung Culu, Desa Tondong Belang, Kecamatan Mbeliling.
(Baca juga: Sebanyak 504 warga Rejang Lebong terinfeksi COVID-19)
"Sejak dilanda musibah tanah longsor yang mengakibatkan korban jiwa pada tahun 2019 lalu, masyarakat diimbau selalu waspada saat memasuki musim hujan," jelas Kepala Desa Tondong Belang Fransiskus s Verdi.
Hasil pantauan menemukan sejumlah titik rentan terhadap bencana tanah longsor di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
Pemantauan dilakukan di lokasi rawan bencana yakni di ruas jalan Trans Flores Labuan Bajo - Ruteng. Intensitas hujan yang cukup tinggi dikhawatirkan dapat menyebabkan kejadian tanah longsor di rute jalan tersebut.
Pemantauan juga dilakukan di salah satu lokasi rawan longsor di Desa Wae Lolos, Kecamatan Sano Nggoang.
"Tahun 2019, pada lokasi ini diketahui terjadi tanah longsor meski tidak menimbulkan korban jiwa. Namun, kondisi badan jalan sebagian terkikis. Dikhawatirkan akan bertambah parah seiring masuk musim penghujan," tutur Staf Kedaruratan dan Logistik BPBD Mabar Hans Mboeik.
(Baca juga: COVID-19 Renggut 34 Nyawa di Tarakan Kalimantan Utara)
Pemantauan juga dilakukan di sepanjang ruas jalan Kampung Culu, Desa Tondong Belang, Kecamatan Mbeliling.
(Baca juga: Sebanyak 504 warga Rejang Lebong terinfeksi COVID-19)
"Sejak dilanda musibah tanah longsor yang mengakibatkan korban jiwa pada tahun 2019 lalu, masyarakat diimbau selalu waspada saat memasuki musim hujan," jelas Kepala Desa Tondong Belang Fransiskus s Verdi.
(boy)