Tambahan Positif COVID-19 Kabupaten Blitar Tertinggi di Jawa Timur

Jum'at, 01 Januari 2021 - 18:51 WIB
loading...
Tambahan Positif COVID-19...
ilustrasi
A A A
BLITAR - Tambahan Positif COVID-19 Kabupaten Blitar Tertinggi di Jawa Timur Kasus positif COVID-19 di Kabupaten Blitar bertambah 144 kasus dan 10 pasien meninggal dunia. Penambahan kasus positif yang berlangsung Kamis (31/12) tersebut, merupakan yang tertinggi di Provinsi Jawa Timur.

"Iya betul (tambahan tertinggi di Jatim)," ujar Juru Bicara Tim Penanganan COVID-19 Kabupaten Blitar Krisna Yekti kepada wartawan (1/1/2021).

(Baca juga: Tahun 2021 Sudah di Depan Mata, Hama Tikus di Kabupaten Blitar Masih Merajalela )

Penambahan kasus positif COVID-19 berlangsung merata di enam belas kecamatan. Yakni Kecamatan Gandusari, Kademangan, Kanigoro, Kesamben, Nglegok, Ponggok, Sanankulon, Selopuro, Selorejo, Sanankulon, Srengat, Talun, Udanawu, Wates, Wlingi, dan Wonodadi. Dari wilayah paling timur, yakni berbatasan dengan Kabupaten Malang hingga paling barat yang berbatasan Kabupaten Kediri.

Mereka terpapar dari klaster yang beragam. Yakni mulai klaster keluarga, pidakan atau yasinan, DPRD, BPKAD, Dinas Kesehatan, KPPS, KPU, Jakarta, Pemkot Blitar, tempat kerja hingga tidak diketahui. Menurut Krisna Yekti, penambahan tertinggi (144 kasus) tersebut disebabkan sistem rekapitulasi data. Tambahan (144 kasus) berasal akumulasi kasus selama dua minggu yang sebelumnya belum masuk entry data.

Penumpukan data tersebut juga terjadi pada data dua hari sebelumnya (29-30 Desember 2020), yakni masing masing tambahan 171 kasus dan 87 kasus. "Penumpukan entry data akumulasi selama dua minggu," terang Krisna Yekti.

Penumpukan data pasien positif COVID-19 di Kabupaten Blitar terjadi sebelum pemungutan suara Pilkada 2020. Krisna Yekti tidak menjelaskan apa penyebabnya. Ia hanya mengatakan, saat itu terjadi kasus di mana mana. Secara implisit disampaikan petugas sempat kewalahan.

(Baca juga: PTPN XII Gelontor Rp9,2 M Dana Kemitraan untuk 926 Peternak Sapi )

Kendati demikian, saat ini proses entry data kata Krisna Yekti sudah kembali normal. Penumpukan data tersebut diakui mengakibatkan status Kabupaten Blitar berubah menuju zona merah.

"Tapi kita tidak sampai ada warning dari provinsi," papar Krisna Yekti. Terkait penanganan orang orang yang berkontak erat namun tidak bergejala (OTG), pada tahun 2021 tidak lagi langsung diswab test. Mereka baru akan diswab test ketika muncul gejala yang mengarah.

Pendataan pasien positif COVID-19 meninggal dunia yang dengan atau tanpa komorbit (penyakit penyerta) juga akan digabung menjadi satu. "Sebelumnya data kita pisah, namun ternyata oleh provinsi diminta menggabungkan menjadi satu," pungkas Krisna Yekti. Sementara tambahan 10 pasien positif COVID-19 meningggal dunia diantaranya berasal dari Kecamatan Wlingi, Gandusari, Srengat, Kesamben, Selorejo dan Ponggok.

Tercatat hingga 31 Desember 2020, jumlah kasus positif COVID-19 di Kabupaten Blitar mencapai 1.821 kasus. Perinciannya, 1559 orang sembuh, 131 orang meninggal dunia, 62 orang menjalani perawatan di rumah sakit dan selebihnya diisolasi.
(msd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1721 seconds (0.1#10.140)