Izin Tinggal Habis dan Melakukan Tindak Pidana, Imigrasi Yogyakarta Deportasi 5 WNA
loading...
A
A
A
YOGYAKARTA - Kantor Imigrasi kelas I Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Yogyakarta sepanjang tahun 2020 telah memulangkan paksa atau mendeportasi 5 warga negara asing (WNA) ke negara asalnya. Deportasi dilakukan karena mereka melanggar keimigrasian. Rata-rata karena izin tinggalnya sudah habis (overstay) dan melakukan tindak pidana. WNA yang dideportasi kebanyakan Warga Negara Timor Leste.
(Baca juga: Langgar Izin Tinggal, Imigrasi Pangkalpinang Deportasi WNA Malaysia)
Kepala kantor Imigrasi kelas I TPI Yogyakarta Andry Indardy mengatakan sebenarnya ada 11 WNA yang melanggar keimigrasian. Namun hanya 5 yang dideportasi. Sementara 6 WNA masih menjalani pendetensian (penahan). Ini dilakukan karena negaranya masih melakukan lockdown. Sehingga mereka masih mejalani detensi di kantor imigrasi.
(Baca juga: FPI Dilarang, Simpatisan Habib Rizieq Shihab di Ciamis Bentuk Ormas Baru)
“Selain itu juga karena tidak memiliki dokumen perjalanan seperti paspornya habis, sehingga harus membuat paspor dulu sebelum pulang,” kata Andry, Rabu (30/12/2020).
Lima WNA yang sudah dideportasi berasal dari Timor Leste. Sedangkan yang belum dideportasi, di antaranya warga negara Maroko, Libya dan Inggris. Kebanyakan mereka sedang studi di Yogyakarta yang masa tinggalmya sudah habis.
“Harusnya WNA di Yogyakarta itu memperbaharui izin tinggal ketika telah habis masa berlakunya. Sehingga menyayangkan WNA yang cenderung mengabaikan masa izin tinggal,” paparnya.
(Baca juga: Langgar Izin Tinggal, Imigrasi Pangkalpinang Deportasi WNA Malaysia)
Kepala kantor Imigrasi kelas I TPI Yogyakarta Andry Indardy mengatakan sebenarnya ada 11 WNA yang melanggar keimigrasian. Namun hanya 5 yang dideportasi. Sementara 6 WNA masih menjalani pendetensian (penahan). Ini dilakukan karena negaranya masih melakukan lockdown. Sehingga mereka masih mejalani detensi di kantor imigrasi.
(Baca juga: FPI Dilarang, Simpatisan Habib Rizieq Shihab di Ciamis Bentuk Ormas Baru)
“Selain itu juga karena tidak memiliki dokumen perjalanan seperti paspornya habis, sehingga harus membuat paspor dulu sebelum pulang,” kata Andry, Rabu (30/12/2020).
Lima WNA yang sudah dideportasi berasal dari Timor Leste. Sedangkan yang belum dideportasi, di antaranya warga negara Maroko, Libya dan Inggris. Kebanyakan mereka sedang studi di Yogyakarta yang masa tinggalmya sudah habis.
“Harusnya WNA di Yogyakarta itu memperbaharui izin tinggal ketika telah habis masa berlakunya. Sehingga menyayangkan WNA yang cenderung mengabaikan masa izin tinggal,” paparnya.
(shf)