Pesan Baru Akhir Tahun Seni Preeet

Selasa, 29 Desember 2020 - 09:45 WIB
loading...
A A A
Ratih Alsaira, instalasi figure perempuan dari bahan perca sedang duduk di sebuah kursi santai dengan memegang tanaman air di tangan. Pesannya buatlah diri kita nyaman terutama dalam suasana pandemic. Apabila setiap orang mampu membuat dirinya masing-masing merasa nyaman secara proporsional maka persoalan bisa disikapi dengan kepala dingin dan suasana damai akan terasa.

Ipo Hadi, instalasi benang berwarna warni di sebuah rak kayu tua, sebagian benangnya kusut dan menjuntai. Pesannya bahawa semua ada batasnya ada waktunya untuk berhenti. Yang kita harapkan berhenti dengan ikhlas, berhenti yang diridhoi, berhenti jika telah berusaha semampu kita, itulah berhenti yang nikmat.

Ahmad Arief Affandi, Grafity di tangga menuju lantai dua yang dicat warna merah, kuning, biru, hitam, dan putih, pada setiap anak tangga bertuliskan, kemana, kamu, kelak, akan, dan kembali. Apabila dibaca bolak balik bisa mengandung pengertian sama. Berpikirlah focus kepada satu tujuan untuk mencapai ridho Tuhan.

Agapitus Ronaldo, lukisan lolipop direspon mural, pesannya berjalanlah menuju lumbung ilmu, dimanapun berada, jangan pedulikan sejauh apa, pergilah untuk mendapatkannya.

N. Rinaldy, mural dinding dengan aksesoris wig (rambut palsu), dia berpesan hargailah pendapat orang lain. Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan, intinya jangan menyombongkan diri. Di atas langit ada langit.

Dadah Subagja, mural di tiang rumah dengan objek buah dan daun yang memberi kesan tumbuh dari langit. Dia ingin mengatakan, tak ada yg mustahil jika Tuhan berkehendak, menciptakan sistem biji ditanam tumbuh, berbuah, panen, dimakan jadi telek, bijinya tersisa di tanah dan tumbuh lagi. Bagi kita itu biasa, karena hanya menyaksikan bukan menciptakan. Pesannya berdoalah dan berusahalah bagaimana untuk memperlambat usia tanah agar tidak cepat tercemar. Sadarlah dan berpikirlah bahwa semua ini adalah keajaiban ini Allah yang buat.

Windi Delta, instalasi aluminium berbentuk robotic dengan figure sedang berdialog dengan mesin angkasa dielaborasi teknik drawing. Pesannya pencapaian intekektual tentang teknologi semakin tinggi tapi kenapa kita semakin jauh untuk saling mengerti dan memahami, tidakkah lelah dengan ambisi, ego dan batas dogmatis yang memiliki kepentingan sendiri. Kita mesti berpikir lebih jauh mengenai peradaban, agar manusia merasa seperti satu tubuh yang sakit dan yang lainpun sakit serta bahagia ketika yang lain pun Bahagia.

Melihat karya-karya seperti pesanan mulai bosan, meskipun sesungguhnya mereka tidak pernah memesan karya itu, namun umumnya mereka setuju, mengakui, merasakan ada kesamaan selera, kemungkinan memiliki keinginan sama.

Tembi, 22 Desember 2020
Kurapreeet
Jajang R Kawentar
(end)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2528 seconds (0.1#10.140)