Inggris Tak Ikuti Jejak Amerika untuk Stop Pendanaan WHO

Kamis, 16 April 2020 - 23:01 WIB
loading...
Inggris Tak Ikuti Jejak Amerika untuk Stop Pendanaan WHO
foto/SINDOnews
A A A
LONDON - Langkah Amerika Serikat yang akan menghentikan pendanaan untuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tak diikuti sekutu dekatnya, Inggris. Juru bicara Perdana Menteri Inggris mengatakan, pihaknya tidak akan mengikuti jejak Amerika karena kerja sama semua pihak sangat penting di masa pandemi seperti ini.

"London tidak memiliki rencana untuk menghentikan pendanaan lembaga tersebut karena sangat penting bahwa negara-negara bekerja sama untuk mengatasi ancaman global Covid-19," kata juru bicara Boris Johnson dalam sebuah pernyataan.

Dia, seperti dilansir Sputnik pada Kamis (16/4/2020), kemudian menekankan bahwa pendanaan Inggris terhadap WHO bukan sesuatu yang dipengaruhi oleh keputusan negara lain."Downing Street menginginkan WHO untuk terus belajar tentang cara meningkatkan responsnya terhadap keadaan darurat kesehatan global," sambungnya. ( Baca: Inggris Tegaskan Tidak Akan Ikuti Langkah AS Hentikan Pendanaan WHO )

Seperti diketahui, kemarin Presiden AS Donald Trump AS akan menghentikan pendanaan untuk WHO dan melakukan tinjauan 60 hingga 90 hari untuk menilai peran badan PBB itu dalam salah urus dan menutupi penyebaran virus Corona.

Trump juga mengutuk WHO atas pujiannya kepada China terhadap penanganan virus Corona, meskipun Trump sendiri juga berbicara positif tentang China pada saat itu.

Sejumlah pihak telah memperingatkan Trump terhadap keputusannya. Salah satunya adalah American Medical Association (AMA) yang menyebut langkah berbahaya itu menuju ke arah yang salah.

"Memerangi pandemi global membutuhkan kerja sama internasional dan ketergantungan pada sains dan data. Memotong dana ke WHO - daripada berfokus pada solusi - adalah langkah berbahaya pada saat genting bagi dunia," kata AMA dalam sebuah pernyataan.

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres juga mengatakan sangat menyesali keputusan Trump tersebut. Guterres mengatakan waktunya tidak tepat untuk langkah seperti itu di tengah pandemi virus Corona.
(ihs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1243 seconds (0.1#10.140)